Telkom (TLKM) Buka-bukaan soal Kinerja dan Target Bisnis 2024
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus memacu pertumbuhan bisnis sepanjang 2024.
IDXChannel - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus memacu pertumbuhan bisnis sepanjang 2024. Perseroan optimistis dapat mencatatkan kinerja positif di akhir tahun ini.
Hingga Juni 2024, Telkom membukukan pendapatan Rp75,3 triliun atau naik 2,5 persen secara yoy.
Kinerja perseroan tersebut utamanya didukung oleh kontribusi bisnis Data, Internet & IT Services dengan pendapatan Rp45,5 triliun atau tumbuh 9,2 persen.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi memaparkan, EBITDA sedikit mengalami penurunan akibat adanya inisiasi program Pensiun Dini yang diikuti sekira 1.008 karyawan Telkom pada semester I-2024.
“Dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan,” kata Heri dalam keterangannya, Senin (26/8).
Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA tumbuh 1,9 persen YoY sebesar Rp39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9 persen. Sementara itu, TLKM mencatat laba bersih operasi sebesar Rp13,0 triliun atau tumbuh 4,2 persen YoY dengan margin 17,3 persen.
Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya pemasaran sebesar 5,1 persen YoY menjadi Rp1,6 triliun. Sedangkan kenaikan pada Beban Operasi, Pemeliharaan, & Jasa Telekomunikasi dapat dikendalikan dan tumbuh di bawah pertumbuhan pendapatan.
“Kenaikan beban juga didorong oleh naiknya beban Interkoneksi, yang sejalan dengan tumbuhnya pendapatan interkoneksi voice hubbing,” ujar Heri.
Sementara itu, pada segmen enterprise, perseroan mencatat kinerja sebesar Rp10,2 triliun atau tumbuh 9,4 persen YoY yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis layanan B2B Digital IT Services.
Telkom terus memperkuat kapabilitas di Bisnis Cloud, Digital IT Services, Cyber Security, termasuk menjalin kerja sama strategis dengan pemain teknologi global.
Selanjutnya, Segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp9,2 triliun atau tumbuh 13,1 persen YoY dengan kontribusi dari bisnis international wholesale voice dan infrastruktur Digital.
Pada bisnis tower, lanjut Heri, melalui PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai The Largest Tower Provider in ASEAN, dalam konteks jumlah kepemilikan Tower.
Saat ini, Mitratel memiliki lebih dari 38 ribu tower dengan lebih dari 58,6 ribu tenant.
Di sisi lain, Telkomsel membukukan pertumbuhan pendapatan secara solid sebesar 29,9 persen YoY menjadi Rp57,2 triliun didukung oleh pertumbuhan pendapatan Bisnis Digital sebesar 37,4 persen YoY dan pendapatan IndiHome B2C sebesar 2,8 persen YoY.
Pada semester I-2024, IndiHome juga berhasil mempercepat laju penambahan pelanggan baru sebesar 449 ribu. Melalui berbagai strategi, perusahaan terus berupaya memberikan kualitas terbaik melalui program CVM serta penawaran bundling dengan valueadded kepada pelanggan.
Strategi ini diharapkan dapat membantu Telkomsel untuk meningkatkan pengguna konvergensi, mengunci households dan mendorong pertumbuhan ARPH (average revenue per household) menuju Telkomsel sebagai Operator Konvergensi terdepan.
“Dengan kinerja yang senantiasa terjaga pada semester I ini, kami optimistis Telkom dapat mencatatkan kinerja 2024 yang positif dan profitable, termasuk progress dan realisasi perusahaan dapat memberikan value yang optimal bagi stakeholders dan investor ke depannya,” kata Heri.
(Fiki Ariyanti)