MARKET NEWS

Temukan 8 Juta Ton Cadangan Emas, Ini Potensi Tambang Emas BRMS di Palu

Melati Kristina - Riset 16/02/2023 16:36 WIB

Emiten emas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) punya tambahan cadangan mineral baru sebesar 8 juta ton bijih di Palu, Sulawesi Tengah.

Temukan 8 Juta Ton Cadangan Emas, Ini Potensi Tambang Emas BRMS di Palu (foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten emas milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menemukan tambahan cadangan mineral baru hingga 8 juta ton bijih emas di Blok 1 Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. 

Melansir siaran pers BRMS pada Kamis (16/2/2023), emiten emas ini melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menemukan tambahan cadangan mineral hingga 8 juta ton yang menambah jumlah cadangan mineral dari sebelumnya 14 juta ton bijih menjadi 22 juta ton bijih.

Adapun, jumlah cadangan mineral tersebut merupakan bagian dari sumber daya mineral CPM yang mencapai 28 juta ton bijih dengan rata-rata kadar kandungan emas dari cadangan dan sumber daya mineral sebesar 2,4 gram/ton. 

Menurut Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, tambahan cadangan dan sumber daya mineral tersebut dapat meningkatkan umur produksi dan tambang emas milik BRMS di Poboya, Palu. 

"Kami berharap, produksi emas di tahun 2023 dapat meningkat seiring penyelesaian pabrik emas ke-2 kami di Palu ada akhir tahun lalu," kata Agus.

Selain itu, dengan adanya penemuan tambahan cadangan mineral ini, pihak BRMS berharap akan membukukan peningkatan kinerja keuangan di tahun 2023 seiring dengan kenaikan produksi emas tersebut. 

Berdasarkan laporan keuangan emiten, hingga 9 bulan 2022, BRMS telah mencetak pendapatan bersih sebesar USD8,32 juta atau setara Rp126,48 triliun dengan asumsi kurs Rp15.200/USD. 

Adapun, pendapatan bersih di periode tersebut naik hingga 1,03 persen secara year on year (yoy).
Kendati demikian, laba bersih dari BRMS di periode ini justru terkontraksi hingga 6,26 persen menjadi USD6,46 juta (Rp98,24 miliar). 

Sementara, dalam laporan keuangan tersebut disebutkan, BRMS menguasai CPM dengan total aset per 30 Spetember 2022 mencapai USD273,78 juta atau senilai dengan Rp4.161,45 triliun. 

Informasi saja, berdasarkan public expose BRMS per November 2022, CPM memiliki hak konsesi pertambangan seluas 85.180 hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. 

Adapun, konsesi terseut memiliki izin konstruksi selama 3 tahun dan izin periode produksi selama 30 tahun hingga tahun 2050. 

Sedangkan, CPM tercatat memiliki pengolahan biji emas pertama dengan kapasitas produksi sebesar 500 ton/hari yang telah beroperasi sejak kuartal I-2020. 

Sementara, CPM juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas dengan kapasitas produksi mencapai 4.000 ton/hari pada kuartal IV-2022. 

Selain kedua tambang di atas, CPM berencana menyelesaikan pabrik emas ke-3 pada 2024 dengan cadangan bijih sebesar 21 juta ton dan kapasitas pabrik mencapai 8.500 ton/hari atau 3 juta ton/tahun.

Tak hanya memiliki tambang dari CPM, BRMS juga memiliki dua tambang emas lain dari anak usahanya, yakni PT Gorontalo Minerals dan PT Linge Mineral Resources. 

Dari PT Gorontalo Minerals, BRMS memiliki 105,4 juta ton ore cadangan dan 392,3 juta ton ore sumber daya emas dan tembaga per November 2022. (Lihat tabel di bawah ini)

Sementara, per periode yang sama, PT Linge Mineral Resources memiliki 2,3 juta cadangan emas dan 6,8 juta sumber daya emas. 
Informasi saja, PT Linge Mineral Resources memiliki tambang emas yang terletak di Medan, Sumatera Utara. Sedangkan PT Gorontalo Minerals terletak di Gorontalo, Sulawesi.

Dengan demikian, setelah memiliki tambahan cadangan baru, CPM menempati posisi kedua sebagai tambang emas terbesar yang dimiliki oleh BRMS setelah PT Gorontalo Minerals. (TSA)

SHARE