Terima Kasih Powell, Emas Cetak Rekor ATH Lagi
Harga emas di pasar spot kembali menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) pada Kamis (4/4/2024).
IDXChannel – Harga emas di pasar spot kembali menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) pada Kamis (4/4/2024) seiring merespons positif pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.
Harga emas naik 0,1 persen ke level USD2.304 per troy ons pada sekitar pukul 08.00 WIB. Logam mulia tersebut sudah melonjak 11,7 persen sejak awal tahun dan melejit 17 persen sejak setahun lalu. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sebelumnya, Jerome Powel dalam pernyataannya menggarisbawahi, peningkatan lapangan kerja di AS baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tidak secara signifikan mengubah gambaran keseluruhan strategi moneter bank sentral tersebut.
Powell mengatakan, dikutip Reuters, Kamis (4/4), “jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang kita perkirakan,” dia dan rekan-rekannya di The Fed sebagian besar setuju, kebijakan suku bunga yang lebih rendah akan terjadi “pada suatu saat di tahun ini.”
Para trader memperkirakan kemungkinan 62% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Juni, menurut FedWatch Tool dari CME Group. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang (opportunity cost) untuk memegang emas batangan.
Sementara, menurut ahli strategi valuta asing yang disurvei oleh Reuters, dolar AS akan tetap kuat selama beberapa bulan mendatang karena pasar terus menekan ekspektasi mengenai waktu dan besarnya penurunan suku bunga The Fed.
“Emas melonjak ke rekor tertinggi dalam sejarah karena peningkatan volume perdagangan setelah Powell menekankan bahwa ‘lonjakan’ (bump) yang terjadi tidak mengubah gambaran keseluruhan,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
"Pendekatan Powell yang hati-hati tidak membuat para pembeli emas khawatir... Saya pikir para trader bullish ingin melihat level USD2.300 dan saya pikir lebih banyak 'turis' yang terlibat dalam perdagangan ini,” imbuhnya.
Laporan pekerjaan AS untuk Maret akan dirilis pada Jumat besok, dan data inflasi baru akan dirilis minggu depan.
Dua pengambil kebijakan The Fed mengatakan pada Selasa, mereka berpikir akan “masuk akal” untuk memangkas suku bunga AS sebanyak tiga kali tahun ini.
"Kemungkinan penurunan suku bunga masih ada, tetapi datanya masih sangat kuat. Ini adalah tahun pemilu, jadi saya rasa The Fed tidak ingin bertanggung jawab atas segala jenis jatuhnya pasar," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. (ADF)