Terpasung 48 Bulan, Saham Northcliff (SKYB) Menuju Jurang Delisting
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi peringatan kesembilan kali atas potensi penghapusan pencatatan saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB).
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi peringatan kesembilan kali atas potensi penghapusan pencatatan saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB).
Saham emiten sektor teknologi ini masih tak jelas. Karat gembok SKYB yang berumur 4 tahun lamanya tak kunjung menjadi perhatian manajemen.
Nasib investor publik menjadi terkatung-katung di tengah ancaman penghapusan SKYB secara paksa alias force delisting.
Kondisi ini diperparah saat seluruh pengurus emiten sektor teknologi ini telah mengundurkan diri, entah telah mendapat persetujuan pemegang saham, atau pergi begitu saja.
Sejak ‘surat cinta’ peringatan bursa masuk kotak surat SKYB pada 16 Agustus 2023, kondisi perseroan masih tak berubah. Bursa kembali mengetuk pintu manajemen pada 16 Februari 2024, membawa ingatan lama, sekaligus menandai SKYB terkurung selama genap 48 bulan lamanya.
“Suspensi saham Perseroan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai telah mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022 dan masa suspensi Perseroan akan mencapai 48 bulan pada tanggal 17 Februari 2024,” tulis BEI dalam pengumuman, Jumat (16/2).
Sesuai aturan BEI, delisting bakal dilakukan apabila suspensi saham telah mencapai lebih dari 24 bulan. Ini juga didukung oleh kinerja perusahaan yang tidak ada tanda pemulihan.
Pada akhir kuartal III-2023, manajemen sempat berujar bahwa bisnis perdagangan voucher dan ponsel sudah tidak beroperasi. Demikian juga pengelolaan gedung yang mandek. Namun, perseroan masih mengelola Hotel Taman Suci, melalui entitasnya PT Taman Suci Abadi.
Pendapatan rata-rata bulanan bisnis ini mencapai Rp80 juta sepanjang 2023, dengan average profit per bulan mencapai Rp13,6 juta. Namun bukan ini yang menjadi bekal manajemen memulihkan kinerja, melainkan lini bisnis baru di bidang energi.
“Direncanakan bisnis perseroan ke depan salah satunya di bidang pertambangan iron ore dan batu bara. Proses negosiasi dengan investor sudah mencapai kurang lebih 75 persen,” papar manajemen.
Belum ada kepastian terkait hal tersebut. Manajemen menyebut belum terdapat kesepakatan pengikatan transaksi dengan pihak investor, mengingat negosiasi masih berjalan.
Hingga Jumat (16/2), saham SKYB hanya dapat ditransaksikan melalui Pasar Negosiasi. Saham SKYB berakhir di Rp51 per saham.
(FAY)