Tertekan Sentimen Eksternal, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.587 per USD
Mata uang Garuda turun 12 poin atau sekitar 0,07 persen ke level Rp16.587 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (21/10/2025). Mata uang Garuda turun 12 poin atau sekitar 0,07 persen ke level Rp16.587 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menilai salah satu sentimen pelemahan rupiah karena pelaku pasar terus mencermati perkembangan seputar penutupan pemerintah federal AS (government shutdown) yang sedang berlangsung.
"Penutupan pemerintah telah memasuki hari ke-21 tanpa tanda-tanda akan berakhir, setelah para senator gagal untuk ke-11 kalinya menyelesaikan kebuntuan dalam pemungutan suara pada hari Senin. Penutupan pemerintah AS kini menjadi jeda pendanaan terpanjang ketiga dalam sejarah modern," tulis Ibrahim dalam risetnya.
Kondisi Geopolitik dengan permusuhan antara Israel dan Hamas kembali terjadi di Jalur Gaza, ketika Israel melancarkan serangan udara sebagai balasan atas dugaan pelanggaran gencatan senjata semalam oleh Hamas, yang mengancam akan mengakhiri perjanjian damai yang baru saja ditandatangani.
Di Rusia, kilang Novokuibyshevsk yang dikendalikan Rosneft di wilayah Volga menghentikan pemrosesan minyak mentah primer pada hari Minggu setelah serangan pesawat nirawak.
Di sisi lain, serangan terhadap kilang gas Orenburg memaksa Kazakhstan untuk memangkas produksi di ladang kondensat minyak dan gas Karachaganak sebesar 25 persen hingga 30 persen.
Spekulasi bahwa AS tidak akan menjatuhkan sanksi baru terhadap industri minyak Rusia. Hal ini terjadi setelah laporan menunjukkan Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyerahkan sebagian wilayah kepada Rusia untuk mengakhiri perang. Zelensky sebelumnya sangat menentang langkah tersebut.
Terkait perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin, bahwa dia berharap dapat mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dengan Presiden China Xi Jinping.
Perselisihan mengenai tarif, teknologi, dan akses pasar masih belum terselesaikan menjelang pertemuan mereka yang direncanakan di Korea Selatan minggu depan.
"Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan perdagangan yang sangat kuat. Kita berdua akan senang," kata Trump.
Dari sentimen domestik, Presiden Prabowo Subianto disebut berpeluang merevisi aturan mengenai penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam atau DHE SDA 100 persen di dalam negeri. Sebelumnya pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8/2025.
Beleid itu mengatur bahwa eksportir wajib menempatkan DHE SDA yang mereka peroleh 100 persen selama 12 bulan di dalam negeri. Namun demikian, belakangan Presiden Prabowo kerap mengevaluasi penerapan DHE SDA di beberap rapat terbatas (ratas).
Sebelumnya, Presiden Prabowo disebut belum puas dengan dampak DHE SDA terhadap cadangan devisa (cadev) Indonesia. Pemerintah menyoroti bahwa pemberlakukan PP itu belum berdampak besar kepada cadev.
Sebagai informasi, per akhir September 2025, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa sebesar USD148,7 miliar. Jumlahnya mengalami penurunan dalam tiga bulan berturut-turut yakni pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.580 - Rp16.610 per USD.
(NIA DEVIYANA)