Tertekan Tarif Cukai Rokok Naik, Laba GGRM Turun hingga 39,5 Persen
PT Gudang Garam Tbk (GBRM) melaporkan telah terjadi penurunan laba secara signifikan pada semester I-2021.
IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GBRM) melaporkan telah terjadi penurunan laba secara signifikan pada semester I-2021 sebesar 39,5 persen secara Year on Year. Perseroan mencatat nilai laba yang dihasilkan sampai pertengahan tahun ini hanya sebesar Rp3 triliun.
Padahal, pada GGRM telah mendapatkan pertumbuhan pendapatan di tahun yang sama hingga 12,9% atau menjadi Rp60,6 triliun. Namun hal ini tidak dibarengi oleh kinerja laba bersih GGRM
Menurut Muhammad Faris, Analis Cipta Dana Sekuritas, pertumbuhan pendapatan GGRM ditopang oleh tingginya volume penjualan produk. Namun peningkatan penjualan tersebut masih tertekan harga pokok penjualan sebesar 20,1% secara tahunan.
Hal ini lah yang menurut Faris mengakibatkan laba operasional GGRM turun 45,3% menjadi Rp2,8 triliun. Saat ini GGRM juga masih menyesuaikan beberapa produk dengan standar minimun harga eceran.
Emiten ini masih tertekan kenaikan cukai secara rata-rata sejak tahun 2021. Untuk itu GGRM juga akan menaikan harga jual produk 7,5% secara Year to Date.
Kenaikan harga tersebut terjadi pada produk rokok dengan kualitas premiun. Namun kedepan, hal ini justru berdampak pada volume penjualan rokok yang tertekan.
Emiten ini juga mencatatkan peningkatan penjualan untuk jenis Sigaret Kretek Mesin atau SKM.
Penjualan rokok kretek mesin tumbuh Rp55,614 miliar atau naik 14,16%. Namun, penjualan rokok kretek tangan yang menurun 0,09 persen menjadi Rp4,213 triliun. (TYO)