MARKET NEWS

Tertular Efek Wall Street, Bursa Asia Kompak Melesat

TIM RISET IDX CHANNEL 24/04/2024 10:26 WIB

Bursa asia serentak menghijau pada perdagangan Rabu (24/4/2024), mengikuti penguatan Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.

Tertular Efek Wall Street, Bursa Asia Kompak Melesat. (Foto: Reuters)

IDXChannelBursa asia serentak menghijau pada perdagangan Rabu (24/4/2024), mengikuti penguatan Wall Street Amerika Serikat (AS) semalam.

Per 10.09 WIB, indeks Nikkei Tokyo melonjak 2,07 persen, Hang Seng Index Hong Kong melompat 1,53 persen, Shanghai Composite Index naik 0,31 persen.

Kemudian, indeks Straits Times Singapura terapresiasi 0,70 persen, KOSPI Korea Selatan (Korsel) menguat 1,90 persen, ASX200 Australia tumbuh 0,26 persen.

Mengutip Reuters, Rabu (24/4), indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,55 persen, setelah naik 1 persen pada Selasa, seiring saham-saham rebound dari aksi jual tajam minggu lalu.

Dari AS, tiga indeks utama Wall Street ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones menguat 0,63 persen, S&P 500 naik 1,14 persen, dan Nasdaq, yang sarat akan saham teknologi, melesat 1,59 persen.

Produsen mobil listrik AS Tesla memulai musim rilis keuangan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi Negeri Paman Sam, mengumumkan peluncuran model kendaraan listrik baru yang membuat sahamnya naik 12 persen dalam sesi pasca-perdagangan reguler atawa extended trading hours.

Penguatan Wall Street seiring perusahaan-perusahaan seperti produsen mobil General Motors melaporkan kinerja keuanagn yang kuat.

“Ekspektasi juga tertuju pada laba mendatang dari perusahaan teknologi besar AS seperti Meta, yang berpotensi menjaga suasana positif di sektor teknologi menjelang rilis ini,” kata Anderson Alves, trader di ActivTrades, dikutip Reuters.

Di luar laporan keuangan perusahaan, para trader fokus pada angka produk domestik bruto (PDB) AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi Maret – ukuran inflasi pilihan The Fed – yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mengukur timing suku bunga AS.

Pasar sekarang memperkirakan September adalah saat bank sentral Federal Reserve (The Fed) akan melakukan penurunan suku bunga pertamanya, dengan ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 43 basis poin (bps) pada 2024.

Sebelumnya, pada awal tahun, para trader memperkirakan pelonggaran suku bunga The Fed sebesar 150bps sepanjang 2024.

Pergeseran drastis ini telah meningkatkan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS alias Treasury dan mengangkat dolar dalam beberapa minggu terakhir.

Namun pada Rabu imbal hasil tersebut melemah menyusul data yang menunjukkan aktivitas bisnis AS menurun pada April ke level terendah dalam empat bulan karena melemahnya permintaan, sementara tingkat inflasi sedikit menurun.

“Angka PMI yang sangat lemah menunjukkan perekonomian AS akan kehilangan momentum pada kuartal kedua,” kata Tony Sycamore, ahli strategi pasar di IG. (ADF)

SHARE