MARKET NEWS

Terus Tumbuh, Dana yang Terhimpun dari IPO Capai Rp7,61 Triliun

Shifa Nurhaliza 17/07/2021 11:19 WIB

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah dana yang terkupul berkat initial public offering atau penawaran umum perdana saham (IPO) mencapai Rp7,61 triliun.

Terus Tumbuh, Dana yang Terhimpun dari IPO Capai Rp7,61 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah dana yang terkupul berkat initial public offering atau penawaran umum perdana saham (IPO) mencapai Rp7,61 triliun. Jumlah ini meningkat 99, persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Sampai dengan tanggal 16 Juli 2021, total dana yang terhimpun dari IPO saham sebesar Rp7,61 triliun atau meningkat sekitar 99,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,82 triliun," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna, Sabtu (17/7/2021).

Sementara itu, masih ada 26 emiten baru yang masih mengantri unruk melakukan IPO dalam waktu dekat. Perusahaan-perusahaan itu memiliki aset dengan skala menengah dan besar, antara lain lima perusahaan dengan aset skala kecil (sd Rp50 miliar), delapan perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar sd Rp250 miliar) dan 13 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar).

"Dari sisi sektor 26 perusahaan tersebut cukup beragam, terdiri dari tujuh perusahaan sektor consumer cyclicals, lima perusahaan di sektor industrial, empat perusahaan di sektor consumer non cyclicals, dan tiga perusahaan di sektor technology. Untuk sektor transportation & logistic dan financials, masing masing ada dua perusahaan, sisanya adalah sektor basic materials, sektor energy dan sektor healthcare, masing-masing satu perusahaan," terang Nyoman.

Nyoman berharap, IPO yang dilakukan perusahaan skala besar diharapkan akan menambah semarak pasar modal dalam negeri, di mana tidak hanya menarik minat investor lokal, tetapi juga global. Namun demikian, yang terpenting adalah akses bagi semua perseroan untuk dapat tumbuh menjadi lebih besar melalui pasar modal.

"Di sisi yang lain memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi di perusahaan dengan berbagai size dan business model," lanjutnya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari KSEI, jumlah investor di pasar modal terus meningkat dibandingkan tahun 2020. Sampai dengan bulan Juni 2021 jumlah investor di pasar modal meningkat 44,45%.  Hal tersebut mengindikasikan pasar modal dalam negeri masih menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi. Ditambah lagi dengan akan bergabungnya PT Bukalapak.com ke pasar modal Indonesia, yang diharapkan dapat menarik masuknya perusahaan-perusahaan unicorn lainnya di pasar domestik dan menarik minat investor untuk berinvestasi.

Para investor pun juga telah memiliki referensi dan portofolio investasi masing-masing termasuk dari saham perusahaan yang akan IPO. Referensi tersebut baik didasarkan oleh pilihan sektor, prospek usaha ke depan ataupun ukuran perusahaan yang bisa terdiversifikasi dari perusahaan yang tercatat di papan utama, pengembangan dan akselerasi.

"Kami yakin bahwa IPO dari perusahaan-perusahaan dengan berbagai jenis, sektor usaha dan ukuran akan mendapatkan apresiasi baik oleh para investor," tambahnya. (TYO)

SHARE