The Fed Katrol Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya ke Saham Bank Big Cap RI?
Bagaimana dampak kenaikan suku bunga AS terhadap saham perbankan big cap di Indonesia?
IDXChannel - Federal Reserve atau The Fed memutuskan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase atau 25 basis poin ke kisaran 5,00%-5,25% pada Rabu (3/5/2023) waktu setempat.
Dengan begitu, bank sentral Amerika Serikat (AS) itu telah menaikkan suku bunga selama 10 kali berturut-turut.
Lalu bagaimana dampak penyesuaian suku bunga AS ini terhadap saham perbankan big cap di Indonesia?
Emiten bank dengan kapitalisasi besar (big cap) di Indonesia, antara lain Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Berdasarkan data RTI Business, Kamis (4/5/2023), empat saham perbankan tersebut mencatatkan gerak saham variatif. Saham BBCA dibuka stagnan di level 8.925 pada perdagangan hari ini. Namun kemudian merosot dan menyentuh 8.875.
Hingga pukul 10.09 WIB, saham BBCA kembali di zona hijau dengan penguatan 0,56 persen ke 8.975. Saham BBCA diperdagangkan pada rentang harga 8.875-8.975 per saham.
Sementara itu, saham BMRI pagi ini dibuka melemah ke 5.175 dibanding penutupan perdagangan Rabu kemarin (3/5) di level 5.225. Level terendahnya berada pada 5.125 dan kini sudah terkoreksi 0,48 persen ke 5.200.
Saham BBNI ikut melemah. Dibuka susut ke 9.400 pagi ini, saham BBNI kini anjlok 1,58 persen ke 9.325. Saham BBNI diperdagangkan pada rentang 9.300-9.425 per saham.
Berbeda, saham BBRI justru mengalami penguatan sendiri pada pembukaan perdagangan hari ini ke 5.150. Walaupun sempat turun ke level 5.075, saham BBRI bangkit lagi dan mendaki 0,49 persen ke 5.125 hingga pukul 10.10.
(FAY)