The Fed Naikkan Suku Bunga, Bursa Asia Tergelincir
Bank Sentral AS atau The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 0,5 persen pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat.
IDXChannel - Bank Sentral AS atau The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 0,5 persen pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat. Kenaikan ini menjadi kenaikan yang terbesar dalam 15 tahun terakhir.
Hal ini ternyata memberikan dampak kepada bursa Asia pada perdagangan, Kamis (15/12/2022). Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 2,04 persen, memimpin penurunan di Asia Pasifik.
Di China, indeks Shenzhen mendatar dan indeks Shanghai melemah 0,35 persen setelah Annual Central Economic Work Conference dijadwalkan akan diadakan hingga Jumat, berdasarkan laporan Reuters, Kamis (15/12/2022).
Indeks ASX 200 melemah 0,49 persen. Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,28 persen seiring investor mencerna data perdagangan dari Jepang dan Korea Selatan. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,98 persen. Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,41 persen, Straits
Times Singapura terpangkas 0,26 persen, ASX 200 Australia terdepresiasi 0,43 persen, dan KOSPI Korea Selatan merosot 0,75 persen.
Diproyeksikan setidaknya tambahan 0,75 persen dari kenaikan biaya pinjaman pada akhir 2023 serta peningkatan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang hampir terhenti.
Proyeksi bank sentral Amerika Serikat tentang target suku bunga dana federal naik menjadi 5,1 persen pada 2023 sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan investor menuju pertemuan kebijakan dua hari minggu ini dan tampak bias jika ada yang bergerak lebih tinggi.
Kemungkinan kenaikan lainnya bisa terjadi demi mengendalikan laju kenaikan harga yang cepat. Perkiraan The Fed menunjukkan suku bunga utama bank bisa di atas 5 persen. Namun The Fed tampaknya masih hati-hati, sambil melihat tanda-tanda inflasi yang mungkin mereda.
Proyeksi bank sentral Amerika Serikat tentang target suku bunga dana federal naik menjadi 5,1 persen pada 2023 sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan investor menuju pertemuan kebijakan dua hari minggu ini dan tampak bias jika ada yang bergerak lebih tinggi.
Hanya dua dari 19 pejabat Fed yang melihat suku bunga acuan semalam tetap di bawah 5 persen tahun depan, sebuah sinyal bahwa mereka masih merasa perlu untuk bersandar pada pertempuran mereka melawan inflasi yang telah berjalan di level tertinggi 40 tahun.
"Komite [Pasar Terbuka Federal] sangat memperhatikan risiko inflasi ... Kenaikan yang sedang berlangsung dalam kisaran target akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup membatasi untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen dari waktu ke waktu," kata The Fed dalam sebuah pernyataan yang hampir identik dengan yang dikeluarkannya pada pertemuan November dilansir melalui Reuters, Kamis (15/12/2022).
Pernyataan baru itu, yang disetujui dengan suara bulat, dirilis setelah pertemuan di mana para pejabat mengurangi dari kenaikan tarif tiga perempat poin persentase yang disampaikan pada empat pertemuan terakhir. Suku bunga kebijakan The Fed, yang memulai tahun di level mendekati nol, sekarang berada dalam kisaran target 4,25 persen hingga 4,5 persen, tertinggi sejak akhir 2007.
(DKH)