MARKET NEWS

The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Dibuka Full Senyum

Dinar Fitra Maghiszha 02/11/2023 21:06 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menghijau pada pembukaan perdagangan waktu setempat.

The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Dibuka Full Senyum. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menghijau pada pembukaan perdagangan waktu setempat. Ketiga indeks utamanya terbang mengekor harapan pasar yang optimistis Federal Reserve menyudahi kenaikan suku bunga.

Data pembukaan perdagangan Kamis (2/11/2023) menunjukkan Dow Jones Industrial Average naik 0,63% menjadi 33.485,13, S&P 500 menguat 0,93% di 4.277,14, sedangkan Nasdaq Composite tumbuh 1,25% di level 13.224,58.

The Fed resmi mempertahankan suku bunga FedRate di level 5,50 persen pada Rabu kemarin. Langkah ini seperti yang diharapkan konsensus, meskipun Gubernur Fed Jerome Powell membuka kemungkinan pengetatan lebih lanjut.

Powell juga mengakui bahwa lonjakan imbal hasil atau yield surat utang negara (Treasury) memberikan dampak terhadap makro.

Komentar tersebut, yang dianggap dovish, menyebabkan imbal hasil Treasury AS anjlok, dengan imbal hasil acuan 10-tahun mencapai level terendah baru dalam dua minggu.

“Kami meyakini bahwa The Fed sudah selesai (menaikkan suku bunga), namun mereka akan membutuhkan waktu untuk menurunkannya,” kata Ekonom J Safra Sarasin, Raphael Olszyna-Marzys, dilansir Reuters, Kamis (2/11).

Data makro lainnya menunjukkan klaim pengangguran meningkat menjadi 217 ribu pada akhir pekan lalu. Angka ini lebih kuat dari perkiraan pasar. Pelemahan pasar tenaga kerja memberi sentimen positif bagi bursa saham, dengan artian bahwa level suku bunga saat ini telah berdampak.

Indikator FedWatch dari CME Group membaca sekitar 70 persen pengetatan bank sentral akan berakhir. Sebesar 20 persen meyakini The Fed masih akan mengerek bunga satu kali lagi pada Desember mendatang.

"Memang ada kemungkinan bahwa The Fe harus melakukan lebih banyak kenaikan, tapi itu bukan pandangan pasar saat ini," pungkas Raphael.

(YNA)

SHARE