Tiga Emiten Baru Listing di BEI Hari Ini, Simak Profil dan Rencana Bisnisnya
Tiga calon emiten bersiap listing atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (18/4/2023).
IDXChannel - Tiga calon emiten bersiap listing atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (18/4/2023). Perusahaan tersebut, yakni PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), PT Era Digital Media Tbk (AWAN), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Berikut informasi ketiga calon emiten yang bakal listing hari ini:
1. PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN)
Calon emiten di sektor teknologi ini telah menetapkan harga final penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp78 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp33,55 miliar dari gelaran IPO ini.
Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 430,20 juta saham atau 30% dari modal disetor dan ditempatkan. Bersamaan dengan IPO, calon emiten teknologi ini juga menerbitkan sebanyak 286,80 juta Waran Seri I atau sebesar 28,57% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.
Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan, sampai dengan enam bulan berikutnya, yaitu pada 18 Oktober 2023 sampai dengan 18 April 2024.
Perihal penggunaan dana, sebesar Rp1,68 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk untuk pembayaran sebagian utang pokok pihak ketiga. Lalu, sekitar Rp12,40 miliar akan digunakan perseroan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).
Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja atau operating expenses antara lain, marketing digital, media promosi dan kegiatan peningkatan sales marketing, pembelian inventory berupa perangkat IoT device, penambahan SDM, biaya penyelenggaraan pelatihan karyawan (Manpower), serta peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM.
2. PT Era Digital Media Tbk (AWAN)
PT Era Digital Media Tbk (AWAN) yang bergerak di sektor teknologi menetapkan harga IPO sebesar Rp100 per saham. Perseroan menawarkan sebanyak 750 juta saham atau sebesar 21,83% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan sebesar 80,00% dana hasil IPO untuk penyetoran modal kepada PT Era Awan Digital (EAD). Dengan rincian, sekitar 70,00% akan digunakan untuk membeli aset berupa 189 server yang akan dilaksanakan di 2023 dan 2024.
Kemudian, sekitar 30,00% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja EAD yaitu gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan serta pengembangan karyawan untuk mendukung pemasaran, pengembangan produk dan operasional EAD.
Lalu, sekitar 20,00% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran serta pengembangan karyawan untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.
Era Digital Media merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas teknologi informasi dan jasa komputer lainnya, periklanan, aktivitas konsultasi manajemen lainnya, dan aktivitas jasa informasi lainnya.
Perseroan juga menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar piranti lunak, aktivitas konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer lainnya, jasa konten SMS premium, aktivitas perusahaan holding, dan aktivitas pemrograman komputer lainnya.
3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
PT Merdeka Battery Materials Tbk telah menetapkan harga IPO sebesar Rp795 per saham. Perseroan akan listing di BEI pada 18 April dengan kode MBMA.
Perseroan menawarkan sebanyak 11 miliar saham atau sebesar 10,24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Sementara itu, apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama. Sehingga, dana yang akan diperoleh sebesar Rp9,61 triliun.
Entitas usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini akan menggunakan sebesar 48,0% dana hasil IPO untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar USD300 juta, yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD225 juta dan USD75 juta melalui ING Bank sebagai agen.
Selanjutnya, sekitar 5,0% akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD30 juta yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.
Kemudian, sekitar 8,0% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
“Sekitar 1,5% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus.
Dana hasil IPO juga akan digunakan untuk memberikan pinjaman ke sejumlah pihak yakni, sekitar 14,0% akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN).
Dengan rincian, sekitar 8,0% akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, serta sekitar 6,0% akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
Lalu, Sekitar 5,5% akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.
Terakhir, dana hasil IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50%.
(FAY)