MARKET NEWS

Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG

Dinar Fitra Maghiszha 12/01/2024 04:44 WIB

IHSG secara teknikal masih tertahan di area oversold, berdasarkan indikator Stochastic RSI.

Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG (foto: MNC media)

IDXChannel - Empat saham milik Grup Barito kembali mengalami tekanan jual pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (11/1).

Keempatnya meliputi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO).

Tiga dari saham tersebut, yaitu BREN, TPIA, dan BRPT bahkan terpantau menjadi pemberat (laggard) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,1 persen menuju 7.219,96.

Pelemahan tipis ini terjaga dengan adanya penguatan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), demikian berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2023)

BREN jatuh 11,01 persen di Rp5.050, menjadi pemberat 24,24 poin atas penurunan indeks. Selanjutnya TPIA dan BRPT masing-masing turun 7,25 persen dan 4,93 persen. Keduanya membebani indeks 9,24 poin dan 3,57 poin. 

Sedangkan penguatan datang dari AMMN naik 5,8 persen di Rp7.300, GOTO menguat 4,6 persen di Rp91, dan BBRI tumbuh 0,88 persen di Rp5.750. Ketiganya masing-masing menahan kejatuhan indeks dengan menyumbang penguatan 12,37 poin, 8,48 poin, dan 5,82 poin.

"Perihal sebagai pemberat IHSG, kami memperkirakan BREN yang berpotensi menjadi pemberat dengan saat ini menjadi emiten nomor tiga dengan market cap terbesar setelah BBCA dan BBRI," ujar Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, kepada IDX Channel, Kamis (11/1/2024).

Senada, Technical Analyst dan Founder WH Project, William Hartanto, juga menyebut bahwa secara teknikal saham-saham Barito masih berada dalam fase downtrend.

"Bisa (membebani), memang karena market capsnya besar sehingga jadi pemberat dan pendorong kalau lagi naik," ujar William.

Pada penutupan Kamis (11/1/2024), IHSG secara teknikal masih tertahan di area oversold, berdasarkan indikator Stochastic RSI. Istilah oversold merujuk pada kondisi saat tekanan jual telah berlangsung secara terus-menerus.

Menurut riset Phintraco Sekuritas, level support IHSG berada di area 7.150, dengan pivot level di 7.220. Adapun resistance berada di Rp7.300.

"Selama IHSG bertahan di atas MA 20 (Moving Average), maka indeks menjaga peluang bullish continuation," tulis Phintraco Sekuritas, dalam riset tersebut.

SHARE