MARKET NEWS

TikTok Jadi Pengendali Tokopedia, GOTO Beberkan Fakta-Fakta Ini

Fiki Ariyanti 14/12/2023 10:32 WIB

Berikut fakta-fakta terbaru dan keuntungan GOTO bergabung dengan TikTok.

TikTok Jadi Pengendali Tokopedia, GOTO Beberkan Fakta-Fakta Ini (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan TikTok resmi berkolaborasi untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Dalam kemitraan ini, TikTok menggelontorkan investasi sebesar USD1,5 miliar (Rp23,4 triliun) ke GOTO.

Dengan suntikan tersebut, Tiktok akan menjadi pemegang saham pengendali di Tokopedia dengan kepemilikan saham 75,01 persen.

Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku regulator meminta penjelasan kepada manajemen GOTO perihal kemitraan strategis antara GOTO dan TikTok. 

Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani mengatakan, jika penyelesaian rencana investasi dapat tercapai, maka akan terjadi perubahan pengendalian atas PT Tokopedia, di mana TikTok Pte. Ltd atau entitas afiliasi yang ditunjuknya, yakni TikTok akan memiliki 75,01% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh di Tokopedia, dan sisanya sebesar 24,99% akan tetap dimiliki oleh Perseroan.

"Para pihak telah sepakat bahwa kepemilikan Perseroan di Tokopedia tidak akan mengalami dilusi lebih lanjut sebagai akibat dari pendanaan TikTok di masa mendatang," tegas dia dalam Keterbukaan Informasi BEI, Kamis (14/12).

Koesoemohadiani menegaskan, perseroan masih menghitung atau menilai dampak atas investasi TikTok sebesar Rp23,4 triliun ini terhadap keuangan perseroan. Sebab, transaksi investasi tersebut diperkirakan rampung pada kuartal I-2024. 

Sebagai bagian dari penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk 2023, akan dilakukan penelaahan atas dampak transaksi terhadap saldo goodwill terkait Tokopedia. Penilaian tersebut kemudian perlu diaudit oleh auditor Perseroan dan hasil audit tersebut akan tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal dan untuk tahun 2023 yang akan dipublikasikan dalam kuartal I-2024.

"Setelah penyelesaian transaksi dan perubahan pengendalian Tokopedia terjadi dalam kuartal I-2024, Perseroan akan melakukan dekonsolidasi Tokopedia dalam laporan keuangan konsolidasian," jelas Koesoemohadiani.

Perseroan, lanjutnya, akan mencatat sisa 24,99% kepemilikan saham di Tokopedia sebagai investasi pada entitas asosiasi dengan nilai wajar. Selanjutnya Perseroan akan mencatat investasinya di Tokopedia sesuai dengan PSAK 15, Investasi pada Entitas Asosiasi.

Keuntungan GOTO Gabung dengan TikTok

Pertama, melalui rencana investasi ini, kata Koesoemohadiani, Tokopedia akan diuntungkan dengan mendapat akses secara langsung atas kesempatan live commerce yang sedang bertumbuh dengan pesat.

"Melalui kerja sama, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis sebagai pemimpin e-commerce, melanjutkan misi pengutamaan mata pencaharian untuk ratusan ribu pelaku UMKM di negara ini," ujarnya.

Kedua, dia menambahkan, Tiktok telah berkomitmen untuk memberikan pendanaan untuk Tokopedia. Kekuataan global dan finansial TikTok menjadi sangat penting dalam mendukung upaya tersebut di tengah dinamika persaingan yang terus berkembang, seiring dengan kembali berkembangnya Tokopedia.

"Perlu ditekankan, bahwa Perseroan akan tetap memiliki kepemilikan sebesar 24,99% dari entitas Tokopedia yang tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok," tegas Koesoemohadiani.

Hal ini menjadi sangat signifikan karena lingkungan persaingan dalam industri ecommerce masih tidak menentu. Dengan komitmen TikTok dalam pendanaan untuk pertumbuhan di masa depan Tokopedia, Perseroan akan mendapatkan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengalokasikan sumber daya dan modal, termasuk kemampuan yang lebih baik untuk memperbaiki penjualan dan beban pemasaran serta profitabilitas Perseroan dan anak perusahaannya di masa depan terlepas dari dinamika persaingan di industri e-commerce.

"Ketiga, setelah transaksi diselesaikan, Perseroan akan menerima biaya layanan e-commerce, dimana hal ini merupakan biaya secara kuartalan yang akan dibebankan atas layanan-layanan khusus yang akan diberikan sesuai dengan persetujuan para pihak," tuturnya. 

Biaya layanan e-commerce merupakan hasil dari biaya yang disetujui, dengan rentang berdasarkan Gross Merchandise Value (“GMV”) dari entitas Tokopedia, dikalikan dengan GMV dari Tokopedia setelah mengeluarkan GMV dari digital goods, beberapa high value items tertentu dan item-item yang tidak termasuk lainnya, yang akan disepakati oleh para pihak. 

Biaya layanan e-commerce ini akan secara langsung berkontribusi pada EBITDA Perseroan.

Terakhir, diakui Koesoemohadiani, Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat peluang kolaborasi yang menarik antara entitas Tokopedia yang telah diperluas dengan bisnis fintech dan on-demand Perseroan. 

"Salah satunya, Perseroan dapat memanfaatkan basis pengguna yang jauh lebih besar yang seharusnya mampu mendorong volume pembayaran, pemberian pinjaman, dan pengiriman Perseroan dan secara langsung meningkatkan pendapatan dan laba Perseroan," tutupnya.

(FAY)

SHARE