MARKET NEWS

Tingkatkan Daya Saing Manufaktur, Ini Agenda Menperin ke Jepang

Fahmi Abidin 28/05/2019 18:15 WIB

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartato melakukan kunjungan kerja ke Jepang dalam upaya meningkatkan daya saing manufaktur nasional ke Jepang

Tingkatkan Daya Saing Manufaktur, Ini Agenda Menperin ke Jepang. (Foto: Ist)
IDXChannel - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartato melakukan kunjungan kerja ke Jepang dalam upaya meningkatkan daya saing manufaktur nasional di era industri 4.0 selama empat hari terhitung 28 hingga 31 Mei 2019. “Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah strategis melalui penguatan kerja sama. Salah satunya dengan Jepang sebagai mitra strategis yang selama ini hubungan perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan,” kata Menperin di Jakarta (28/5). Rangkaian kegiatan Menperin di negeri Sakura yaitu bertemu dengan direksi dari sejumlah perusahaan besar dan juga asosiasi usaha. Salah satunya pengembangan industri kimia dengan Sojitz Corporation, yang telah menyatakan minat untuk membangun pabrik Methanol kedua di Indonesia. Lalu pertemuan dengan jajaran direksi Fujitrans Corporation yang bergerak di bidang layanan logistik. “Kami akan bertemu juga dengan federasi bisnis Jepang, Keindanren yang merupakan organisasi ekonomi yang komprehensif dengan keanggotaan terdiri dari 1376 perusahaan perwakilan Jepang, 109 asosiasi industri nasional, dan 47 organisasi ekonomi regional,” ujarnya. Menurutnya, peningkatan investasi sangat penting untuk mendongkrak kemampuan manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global. Investasi Jepang di Indonesia merupakan yang terbesar kedua pada 2017. Peningkatan investasi sepanjang 2013-2017 melonjak pesat, dari 1.438 perusahaan menjadi 1.911 perusahaan. Terakhir, dalam upaya menguatkan sektor industri baja nasional, Menperin akan bertemu dengan jajaran direksi Nippon Steel. Hal tersebut sejalan dengan upaya Kemenperin mengakselerasi klaster industri baja di Cilegon (Banten) yang ditargetkan mampu memproduksi 10 juta ton baja pada 2025, Batulicin (Kal-Sel), dan Morowali (Sul-Teng). (*)
SHARE