MARKET NEWS

Tingkatkan Free Float, Grup Barito Lepas Saham BREN, PTRO, dan CUAN 

Desi Angriani 15/08/2025 07:31 WIB

Langkah ini dinilai dapat membuka peluang saham-saham tersebut masuk atau mengalami kenaikan bobot di indeks global, yang berpotensi menarik aliran dana asing.

Tingkatkan Free Float, Grup Barito Lepas Saham BREN, PTRO, dan CUAN (Foto: dok Freepik)

IDXChannel - Sejumlah entitas yang terafiliasi dengan Grup Barito melakukan penjualan saham di tiga emiten berbeda untuk meningkatkan porsi saham beredar (free float) di pasar. 

Langkah ini dinilai dapat membuka peluang saham-saham tersebut masuk atau mengalami kenaikan bobot di indeks global, yang berpotensi menarik aliran dana asing.

Berdasarkan riset Stockbit, Kamis (14/8/2025), pemegang saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang terafiliasi dengan pengendali, Green Era Pte Ltd melepas 8,3 juta saham atau sekitar 0,006 persen kepemilikan pada 11-13 Agustus 2025. 

Transaksi ini dilakukan di harga rata–rata Rp9.126 per saham, sehingga kepemilikan Green Era turun menjadi sekitar 23,597 persen.

Pada periode berbeda, pemegang saham PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Caraka Reksa Optima menjual 240,9 juta saham atau 2,39 persen kepemilikan pada 8-13 Agustus 2025 dengan harga rata-rata Rp2.969 per saham. Kepemilikan Caraka Reksa Optima di PTRO kini menjadi 27,17 persen.

Sebelumnya, pada 5 Agustus 2025, konglomerat Prajogo Pangestu juga menjual 1 miliar saham atau setara 0,89 persen kepemilikan di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan harga rata-rata Rp1.450 per saham. 

Transaksi ini mendorong porsi free float CUAN naik dari 15,006 persen pada Juli 2025 menjadi 15,896 persen. Sejak penjualan tersebut, harga saham CUAN telah menguat 11 persen ke level Rp1.610 pada penutupan perdagangan Kamis (14/8/2025).

Stockbit mengungkapkan, Free float market cap (FFMC) merupakan salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi bobot, arus dana, serta peluang masuknya suatu saham ke indeks global seperti MSCI.

Peningkatan bobot atau masuknya saham baru ke indeks kerap diikuti arus dana asing (foreign inflow) yang dapat mengerek likuiditas dan harga saham.

“Dengan asumsi ceteris paribus, saham dengan free float yang lebih besar dan belum masuk indeks global memiliki probabilitas lebih besar untuk masuk. Sedangkan saham yang sudah ada di indeks berpotensi memperoleh kenaikan bobot (upweighting),” tulis Stockbit.

>

(DESI ANGRIANI)

SHARE