Tingkatkan Produksi, Dewi Shri Farmindo (DEWI) Bangun Peternakan di Cianjur
PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) tengah membangun peternakan ayam broiler (broiler commercial farm) baru di Cianjur.
IDXChannel - PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) tengah membangun peternakan ayam broiler (broiler commercial farm) baru di Cianjur, Jawa Barat seluas 12.738 meter persegi. Tujuannya untuk meningkatkan produksi.
Pembangunan peternakan di atas tanah nonafiliasi sedang dalam proses pemadatan tanah. Proses ini terhambat karena terkendala gempa bumi di wilayah Cianjur yang terjadi beberapa kali, sehingga tanah yang sedang di-cut and fill longsor.
"Perseroan merencanakan kelanjutan pembangunan pada bulan September 2023 setelah uji sondir (soil test)," kata Direktur Utama DEWI, Aditya Fajar Junus dalam keterangannya, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (25/7/2023).
Adapun perseroan menjalankan kegiatan usaha di bidang peternakan ayam mencakup broiler commercial farm di Kampung Cimenyan, Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat.
"Dalam menjalankan kegiatan usaha ini, perseroan fokus pada pemeliharaan Day Old Chick (DOC) atau ayam umur sehari hingga siap dipanen sebagai broiler bommercial, serta perdagangan karkas," ujarnya.
Selain itu, perseroan juga telah membeli tanah untuk membangun Rumah Pemotongan Ayam (RPA) di Cianjur seluas 30.707 meter persegi, yang saat ini dalam proses perizinan. Rencananya RPA ini akan dibangun pada Desember 2023.
Sementara itu, perseroan melihat prospek industri perunggasan masih positif di masa depan, dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia usai Covid-19. Didukung jumlah populasi yang memadai, perseroan optimistis prospek dan kebutuhan ayam di Indonesia akan terus meningkat.
Ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri makanan dan minuman pada 2022, tercatat sebesar Rp813,06 triliun, naik 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp775,10 triliun.
Secara khusus, pada ayam ras pedaging BPS mencatat pada 2022 terjadi penurunan harga rata-rata tahunan dibanding 2021. Tingkat harga yang terjadi lebih tinggi mencapai Rp21.202 per kilogram (kg) dibanding 2022 sebesar Rp21.118 per kg.
"Kondisi pasar yang dinamis ini tidak menghalangi perseroan untuk meningkatkan penetrasi pasar, baik secara langsung dan tidak langsung," ucap Aditya.
Adapun modal kerja untuk menjalankan kegiatan operasional berasal dari pinjaman modal kerja dari CIMB Niaga sebesar Rp20,5 miliar dan pinjaman jangka panjang sebesar Rp3,5 miliar dengan jangka waktu tiga tahun.