MARKET NEWS

Tips Serok Bawah: Beli Saham Murah ala Investor Senior, Potensi Cuan di Masa Depan

Kurnia Nadya 28/08/2023 15:16 WIB

Serok bawah adalah strategi investasi dengan membeli saham dalam jumlah besar di saat harganya tengah turun. Beberapa investor kawakan pernah melakukan hal ini.

Tips Serok Bawah: Beli Saham Murah ala Investor Senior, Potensi Cuan di Masa Depan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Bagaimana tips serok bawah untuk mengoleksi saham? Serok bawah adalah istilah investasi, di mana seorang investor membeli saham dalam jumlah lembaran yang banyak ketika harganya rendah. 

Istilah ini populer di dunia pasar modal, terutama di kalangan trader yang memang memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk mendapatkan keuntungan berlipat ganda di masa mendatang. 

Dalam pasar modal, penurunan harga saham bisa diartikan menjadi dua hal, yakni kerugian dan peluang. Kerugian bagi pemegang saham, namun secara bersamaan menjadi peluang bagi investor lain yang belum memiliki saham tersebut. 

Namun demikian, baik investor dan trader pun mesti memahami apakah penurunan harga tersebut adalah sebuah peluang, ataukah malah sebaliknya: potensi kerugian karena penurunan harga terus berlanjut. 

Sehingga ‘serok bawah’ tidak bisa dilakukan sembarangan. Misalnya, begitu ada saham yang harganya anjlok, serta merta investor membelinya tanpa perhitungan. Cara tersebut adalah strategi investasi yang ceroboh. 

Bagaimana cara serok saham di harga rendah agar cuan di masa mendatang? Simak tipsnya di bawah ini. 

Tips Serok Bawah ala Investor Senior 

Strategi membeli saham di harga rendah kerap dilakukan oleh investor-investor senior, dan tak sedikit yang betulan mendulang keuntungan besar karena strategi ini. Contoh paling dekat yang bisa kita amati adalah Lo Kheng Hong

Investor senior ini terkenal berkat strateginya. Pak Lo bahkan lebih memilih saham-saham bervaluasi rendah, dan terbukti untung di kemudian hari. Namun demikian, Lo Kheng Hong tidak asal-asalan mengoleksi saham. 

Pada 1998, saat krisis moneter menerjang Indonesia, pasar modal turut terdampak. Banyak saham berjatuhan. Namun dari sekian banyak saham yang diperdagangkan di bursa efek. Lo Kheng Hong memilih PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk dikoleksi di harga Rp250. 

Pak Lo memilih UNTR berdasarkan analisa fundamental yang mumpuni. Saat itu, UNTR diperdagangkan di harga Rp250, padahal laba per sahamnya saat itu Rp7.500/saham. Kendala yang dihadapi UNTR saat itu adalah nilai tukar yang anjlok drastis. 

Secara fundamental, UNTR adalah perusahaan dengan kinerja yang baik, namun harga sahamnya jatuh karena imbas krisis moneter. Maka dari itulah Lo Kheng Hong berani menginvestasikan modal pada emiten tersebut. 

Strategi serupa juga pernah dilakukan Li Lu, investor kawakan dari China yang kerap dijuluki Warren Buffet-nya China. Li Lu membeli saham Timberland saat harganya tengah jatuh, namun dibarengi dengan analisa fundamental yang baik. 

Saat itu, saham Timberland jatuh karena perusahaan tengah menerima banyak tuntutan hukum. Namun secara fundamental, Timberland adalah memiliki usaha yang menguntungkan dan kinerjanya pun baik. 

Dari pengalaman kedua investor senior di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk serok saham di harga rendah, seorang investor tetap harus menganalisa performa emiten secara fundamental dan mengetahui penyebab penurunan harga. 

Dari situ investor dapat mempertimbangkan, apakah harga jatuh karena imbas eksternal, ataukah karena kinerja dan tata kelola usaha yang sangat buruk? Sehingga dapat diketahui, apakah sahamnya layak untuk dikoleksi. 

Emiten dengan fundamental yang baik masih berpotensi untuk mencetak keuntungan di masa mendatang meskipun harga sahamnya tengah anjlok. Sebaliknya, emiten dengan tata kelola yang buruk, belum tentu mampu mencetak pertumbuhan laba yang stabil di masa mendatang. 

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menentukan apakah saham layak dibeli di harga rendahnya adalah dengan melakukan analisa teknikal. Mengamati apakah saham tersebut mampu menembus level support dan resistennya. 

Saham yang bergerak menembus level support dan resisten akan membentuk level support dan resisten yang baru. Para trader umumnya mengandalkan analisa teknikal ini untuk menentukan kapan mesti membeli saham. 

Demikianlah ulasan singkat tentang tips serok bawah untuk membeli saham di harga rendah. Sebagai pengingat, keputusan untuk membeli dan menjual saham sepenuhnya berada di tangan investor. (NKK)

SHARE