MARKET NEWS

TOBA Rilis Climate Transition Plan, Peluang Valuasi Premium Terbuka

Aldo Fernando 14/11/2025 11:18 WIB

Transformasi bisnis yang dijalankan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dinilai berpotensi membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh valuasi premium.

TOBA Rilis Climate Transition Plan, Peluang Valuasi Premium Terbuka. (Foto: TBS Energi)

IDXChannel - Transformasi bisnis yang dijalankan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dinilai berpotensi membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh valuasi premium dalam jangka panjang.

Peralihan fokus TOBA dari batu bara ke energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan kendaraan listrik dipandang sebagai langkah strategis yang berpotensi memperkuat fundamental perusahaan.

“TOBA menjemput bisnis masa depan yang berkelanjutan dengan transformasi total yang dilakukan. Langkah berani meninggalkan bisnis batu bara cenderung dihargai investor yang fokus pada fundamental,” ujar analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah.

Ia menambahkan, kenaikan harga saham TOBA yang mencapai 120 persen secara year to date (YTD) terjadi justru ketika perusahaan mencatatkan rugi secara akuntansi akibat divestasi PLTU.

“Jadi kalau nanti perusahaan mulai mencatatkan laba kembali dari bisnis barunya, peluang apresiasi investor akan semakin besar,” imbuh dia.

Sejalan dengan itu, riset UOB Kay Hian mencatat bahwa emiten dengan porsi bisnis berkelanjutan cenderung diperdagangkan pada valuasi lebih tinggi.

Sejumlah pembanding global seperti Waste Management Inc (rasio price-to book value [PBV] 8,6x), Republic Services Inc (5,6x), dan Clean Harbors Inc (4,6x) menunjukkan bahwa portofolio ramah lingkungan kerap memperoleh premium di pasar. Saat ini, PBV TOBA berada di kisaran 1,94x, sehingga ruang untuk re-rating masih terbuka apabila perusahaan mampu menjaga konsistensi arah portofolio hijaunya.

Arah baru tersebut diperkuat dengan peluncuran Climate Transition Plan yang diumumkan dalam acara pengenalan identitas TBS Re/define pada Rabu (12/11).

Hal ini menjadi peta jalan yang menekankan keselarasan kegiatan usaha dengan komitmen carbon neutrality pada 2030, menjadikan TOBA salah satu emiten domestik yang telah memiliki rencana transisi iklim menyeluruh dengan target serta indikator keberhasilan yang terukur.

Presiden Direktur & CEO TBS Dicky Yordan menjelaskan bahwa perusahaan kini resmi mengalihkan fokus dari energi berbasis batu bara menuju bisnis rendah karbon yang lebih beragam.

“Logo baru TBS menjadi elemen paling nyata dari identitas perusahaan karena mewakili jati diri, nilai yang diperjuangkan, dan cara TBS berkontribusi serta berinteraksi dengan lingkungannya,” ujar Dicky dalam peluncuran TBS Re/define.

Perubahan arah tersebut juga diikuti langkah konkret di lapangan. TBS telah merampungkan divestasi dua PLTU dengan kapasitas total 200 MW dan menargetkan penghentian tiga konsesi tambang batu bara paling lambat pada 2027.

Di sisi lain, perusahaan memperluas usaha pengelolaan limbah melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES) dan ARAH Environmental Indonesia (ARAH), yang memperkuat ekosistem layanan limbah medis, industri, dan domestik di Indonesia.

Integrasi ini berlanjut dengan akuisisi penuh Sembcorp Environment Pte. Ltd. (SembEnviro) di Singapura, kini bernama CORA Environment, yang membuka akses pasar regional serta meningkatkan kapasitas teknologi dan operasional TBS di Asia Tenggara.

Untuk energi terbarukan, TBS telah mengoperasikan pembangkit listrik mikrohidro 2×3 MW di Lampung, sementara proyek Tembesi Floating Solar Power Plant berkapasitas 46 MWp di Batam diproyeksikan memperkuat kontribusi listrik hijau perusahaan.

Melalui entitas joint venture Electrum, TBS juga membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi yang mencakup perakitan, baterai, infrastruktur penukaran, dan pembiayaan hijau.

Direktur & CFO TBS Juli Oktarina mengungkapkan bahwa total investasi yang disiapkan untuk menopang transformasi ini mencapai USD600 juta hingga 2030.

“Tahun depan porsi terbesar akan datang dari bisnis waste management. Estimasi lima tahun ke depan hingga 2030, capex sebesar USD600 juta akan difokuskan untuk tiga bisnis baru,” kata Juli. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE