Tol Cisumdawu Jadi Andalan Emiten Jusuf Hamka (CMNP) Raup Laba Rp1,16 Triliun di 2023
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) optimistis dapat merealisasikan laba bersih yang ditargetkan Rp1,16 triliun pada 2023.
IDXChannel - Emiten jalan tol milik Jusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) optimistis dapat merealisasikan laba bersih yang ditargetkan Rp1,16 triliun pada 2023.
Direktur Independen CMNP, Hasyim mengatakan, hingga kuartal III-2023, perseroan telah membukukan laba bersih (in-house) sebesar Rp970 miliar.
"Sampai dengan akhir 2023, perseroan optimistis laba bersih sebesar Rp1,16 triliun dapat terealisasi," katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (6/12).
Kontribusi terbesar, lanjutnya, diharapkan akan disumbangkan oleh jalan Tol Cisumdawu yang saat ini telah beroperasi secara penuh.
"Diharapkan dengan adanya Nataru, pendapatan Tol Cisumdawu akan naik cukup signifikan dan dapat mendukung target laba bersih perseroan sampai dengan akhir 2023," jelasnya.
Hasyim mencatat, konstribusi dari pendapatan Tol Cisumdawu sekitar Rp258 miliar pada 2023. Angka ini sekitar 10% dari pendapatan tol perseroan.
Sedangkan target kontribusi pendapatan Tol Cisumdawu di 2024 adalah sebesar Rp466 miliar atau sekitar 15% dari total pendapatan perseroan.
"Diharapkan target tersebut bisa terlampaui apabila Bandara Kertajati beroperasi secara baik dan penuh," papar Hasyim.
Di sisi lain, Hasyim mengaku, perseroan telah merealisasikan belanja modal atau capex sebesar Rp4 triliun yang dipergunakan untuk penyelesaian proyek jalan Tol Cisumdawu.
"Untuk tahun 2024, rencana capex yang akan dibelanjakan oleh perseroan adalah sebesar Rp5 triliun dan sebagian besar untuk pembiayaan proyek HBR II (jalan Tol Layang Harbour Road)," terangnya.
Strategi 2024
Hasyim menambahkan, perseroan memiliki strategi dalam mengantisipasi penurunan laba bersih dan beban utang pinjaman bank di 2024, yaitu dengan tetap mengutamakan sumber pendanaan dari ekuitas terlebih dahulu dibandingkan dengan pinjaman bank.
"Hal ini dikarenakan saat ini tingkat suku bunga pinjaman mengalami kenaikan yang akan berdampak terhadap beban bunga," tuturnya.
Investasi Proyek Tol Antasari-Depok-Salabenda
Hasyim mengatakan, total investasi untuk Tol Antasari-Depok-Salabenda seksi 3 dan 4 adalah sebesar Rp2,2 triliun dengan sumber pembiayaannya sesuai dengan yang tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
"Yaitu 30% equity dan 70% loan. Tetapi dalam pelaksanaannya komposisi tersebut dapat berubah, apalagi dengan memerhatikan tingkat suku bunga saat ini yang terus tinggi, sehingga akan berdampak terhadap pembiayaan melalui pinjaman bank," jelasnya.
"Perseroan akan mempertimbangkan dengan hati-hati komposisi besaran equity dan loan yang harus dilakukan untuk sumber pendanaan tol Antasari-Depok-Salabenda seksi 3 dan seksi 4," sambung Hasyim.
Pada pembangunan ruas tol Antasari-Depok-Salabenda seksi 1 dan seksi 2, sumber pendanaannya dari pinjaman bank melalui PT BSI dan PT SMI, sehingga untuk pembangunan seksi 3 dan seksi 4 pendanaannya diharapkan dapat melalui PT BSI dan PT SMI (existing).
(FAY)