MARKET NEWS

‘Tuah’ KKN di Desa Penari, Harga Saham FILM Melesat 60 Persen

Aldo Fernando - Riset 14/06/2022 16:09 WIB

Lonjakan harga saham FILM terjadi di tengah kesuksesan film KKN di Desa Penari dan rencana penambahan modal via rights issue.

‘Tuah’ KKN di Desa Penari, Harga Saham FILM Melesat 60 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten bidang perfilman PT MD Pictures Tbk (FILM) mencatatkan reli kenaikan selama 19 kali beruntun hingga penutupan perdagangan hari ini. Lonjakan harga saham FILM terjadi di tengah kesuksesan film KKN di Desa Penari dan rencana penambahan modal via rights issue.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham FILM naik 2,20% ke Rp1.860/saham pada penutupan Selasa (14/6). Dengan ini, saham FILM selalu ditutup di zona hijau sejak 17 Mei lalu.

Alhasil, dalam sebulan, saham FILM melejit 60,34% dan sejak awal tahun (ytd) terbang 96,83%.

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi pada 25 Mei lalu, emiten besutan Manoj Punjabi ini telah menjawab pertanyaan bursa terkait volatilitas transaksi saham perseroan.

Manajemen bilang, terkait rencana teranyar, perusahaan sedang menggelar penambahan modal melalui  Penambahan Modal Dengan Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue dengan menerbitkan 1,9 miliar saham.

Aksi korporasi ini sudah direstui oleh pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 25 Mei lalu.

Sementara, harga pelaksanaan rights issue sendiri belum ditetapkan.

Berkah Kesuksesan ‘KKN di Desa Penari’

Selain menyinggung soal rights issue, manajemen FILM juga menyebut soal kesuksesan KKN di Desa Penari sebagai film bioskop terlaris sepanjang masa ketika ditanya oleh bursa terkait ‘informasi/fakta penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan’.

Film bergenre horor yang tayang sejak 30 April 2022 tersebut sukses menarik 9,18 juta penonton, sebagaimana ditulis Manoj Punjabi dalam akun Instagram pribadinya, Senin (13/6).

 Tidak hanya soal film KKN, manajemen juga menilai paparan/materi public expose tahunan yang dirilis pada 19 Mei 2022 turut menjadi informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perseroan.

“Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar sekitar Rp225 miliar atau meningkat sebesar 108,43%. Serta pertumbuhan laba usaha yang meningkat sebesar 213,43%,” kata manajemen dalam keterangan tertulis, dikutip IDXChannel, Selasa (14/6).

Manajemen menjelaskan, masa pandemi membuat perusahaan berinovasi dan semakin menguatkan posisi dalam bisnis konten film, dengan “dibuktikan melalui keberhasilan unuk mengembangkan konten melalui platform OTT dengan berkontribusi sebesar 85,73% dari total pendapatan perusahaan”.

Selain hal di atas, pihak FILM menulis, perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang bisa menggerakan harga saham perusahaan.

Informasi saja, per 31 Mei 2022, PT MD Global Investments menguasai 50,50% dan Manoj Punjabi memiliki 22,23% saham FILM.

Sejumlah film sukses bikinan FILM, di antaranya Ayat-ayat Cinta (2008), Habibie & Ainun (2012), hingga trilogi Danur (2017, 2018, dan 2019).

Tidak ketinggalan, series Layangan Putus (November 2021-Januari 2022) yang dibintangi aktor Reza Rahadian dan aktris Putri Marino juga merupakan hasil produksi MD Pictures. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE