MARKET NEWS

Tukar Guling Investasi Fitzroy, Utang Bakrie & Brothers (BNBR) Rp13,23 Miliar Lunas   

Fiki Ariyanti 05/12/2023 07:21 WIB

Emiten Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengumumkan telah menyelesaikan utangnya senilai Rp13,23 miliar.

Tukar Guling Investasi Fitzroy, Utang Bakrie & Brothers (BNBR) Rp13,23 Miliar Lunas  (Foto MNC Media)

IDXChannel - Emiten Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengumumkan telah menyelesaikan utangnya senilai Rp13,23 miliar. Tuntasnya pinjaman tersebut dilakukan melalui perjanjian antara perseroan, Telopea Investment Ltd, dan Glencore International AG.

Kesepakatan ketiganya tertuang dalam Novation Agreement dan Settlement Agreement pada 1 Desember 2023. 

"Berdasarkan Novation Agreement dan Settlement Agreement pada 1 Desember 2023 antara Glencore, Telopea, dan Perseroan, para pihak sepakat bahwa sejak tanggal perjanjian tersebut, piutang yang dimiliki Glencore atas perseroan telah beralih kepada Telopea," kata Corporate Secretary BNBR, Christofer A. Uktolseja di Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (5/12).

Selanjutnya, Christofer menambahkan, perseroan kemudian menyelesaikan kewajibannya kepada Telopea dengan cara perseroan menyerahkan investasinya di Fitzroy Offshore Ltd kepada Telopea.

"Dengan diterimanya investasi Fitzroy oleh Telopea, maka kewajiban perseroan terhadap Telopea telah lunas," tegasnya. 

Dengan demikian, diakui Christofer, utang BNBR berkurang sebesar USD860,03 juta atau setara dengan Rp13,23 miliar.

Sekadar informasi, BNBR resmi menuntaskan aksi korporasi berupa private placement senilai Rp6,36 triliun. Ini merupakan strategi perusahaan mengonversi utang menjadi saham BNBR.

Penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dilakukan sebanyak 99.527.840.300 saham, dengan harga pelaksanaan Rp64 per saham.

Tiga pihak yang mengambil bagian atas aksi ini, yakni Levoca Enterprise Ltd, Port Fraser International Ltd, dan PT Prima Elok Makmur. Transaksi telah dilakukan pada 30 November 2023.

“Rencana penggunaan dana adalah restrukturisasi utang perseroan,” kata manajemen BNBR, Senin (4/12/2023).

Langkah ini membuat jumlah saham yang disetor dan ditempatkan perseroan kian menggemuk menjadi 121.612.324.509 saham dengan nilai nominal Rp64 per saham, dari semula 22.084.484.209 saham.

Sebagaimana diketahui, BNBR mencetak pendapatan senilai Rp3,07 triliun hingga September 2023. Realisasi itu meningkat 31,7% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Segmen infrastruktur dan manufaktur mendominasi pendapatan BNBR, disusul jasa pabrikasi dan kontruksi, hingga perdagangan, jasa, dan investasi. Adapun laba yang digenggam akhir September mencapai Rp123,12 miliar, alias tumbuh 0,56% yoy. 

(FAY)

SHARE