Tunggu Hasil Kebijakan The Fed, Dolar AS Bergerak Lemah Pagi Ini
Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang, Selasa (27/7/2021) atau Rabu (28/7/2021) pagi WIB karena investor menunggu hasil The Fed.
IDXChannel - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang, Selasa (27/7/2021) atau Rabu (28/7/2021) pagi WIB, karena investor menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan ini untuk sinyal kapan bank sentral akan mulai mengurangi pembelian asetnya.
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,263% menjadi 92,362, tetapi masih dalam jarak yang dekat dengan level tertinggi tiga setengah bulan di 93,19 yang dicapai pada 21 Juli, demikian laporan Reuters, di New York, Rabu (28/7/2021).
Mata uang Amerika Serikat menguat secara luas selama lebih dari sebulan di tengah ekspektasi bahwa ketika pemulihan ekonomi meningkat, The Fed akan mulai mengurangi dukungan moneternya untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Tetapi lonjakan kasus varian Delta Covid-19 dapat mengaburkan pandangan tersebut.
"Dolar mengalami lonjakan musim panas yang bagus dan saya pikir risiko peristiwa yang ditimbulkan oleh The Fed sudah cukup bagi investor untuk mengambil keuntungan dari apresiasi dolar tersebut," kata Joe Manimbo, analis Western Union Business Solutions.
The Fed memulai pertemuan dua hari pada Selasa, diikuti konferensi pers Chairman Jerome Powell pada Rabu.
"Saya pikir, dia hanya akan memberi sinyal ke pasar bahwa mereka mendiskusikan ukuran tapering, mereka mendiskusikan bagaimana untuk melakukan tapering, tetapi mereka masih dalam pola wait and see, mengingat kita masih berada dalam pemulihan. Jadi, mereka akan mencoba untuk melakukan dorongan, tapi saya pikir akan ada beberapa sikap yang hawkish," kata Edward Moya, analis OANDA.
Secara terpisah, Dana Moneter Internasional meningkatkan prospek pertumbuhannya untuk Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya karena dukungan fiskal yang berkelanjutan dan akses ke vaksin Covid-19, sementara pada saat bersamaan memangkas proyeksi untuk sejumlah negara berkembang.
Secara keseluruhan, IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan global 6% untuk tahun 2021 dalam update Outlook Ekonomi Dunia-nya.
Euro naik tipis 0,26%, berpindah tangan di USD1,1833 versus greenback, sementara poundsterling menguat 0,55% menjadi USD1,38925 setelah data awal tampaknya menunjukkan surutnya lonjakan kasus Covid-19 di Inggris terlepas dari penghapusan banyak pembatasan sosial pekan lalu.
Di tempat lain, kekhawatiran atas penyebaran varian Delta dan kegelisahan pasar saham Hong Kong membebani mata uang yang berorientasi pada risiko. Dolar Australia melemah 0,26% sementara dolar Selandia Baru turun 0,56%.
Yuan China bertahan meski terjadi gejolak di bursa ekuitas domestik, dan terakhir naik 0,66% menjadi 6,5255 per dolar AS. (NDA)