MARKET NEWS

Turun 13 Persen, Laba Supreme Cable (SCCO) Jadi Rp101,64 Miliar di Kuartal III 2022

Cahya Puteri Abdi Rabbi 21/11/2022 09:50 WIB

PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) mengalami penurunan laba bersih meski pendapatan naik hingga kuartal III 2022.

Turun 13 Persen, Laba Supreme Cable (SCCO) Jadi Rp101,64 Miliar di Kuartal III 2022

IDXChannel - PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) mengalami penurunan laba bersih meski pendapatan naik hingga kuartal III 2022. Laba bersih SCCO tercatat sebesar Rp101,64 miliar, turun 13,19% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp117,09 miliar.

Di sisi lain, pendapatan usaha perseroan naik 12,54% menjadi Rp4,07 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,62 triliun. Adapun, penjualan kabel tercatat sebesar Rp3,92 triliun dan penjualan insulation sebesar Rp146,14 miliar.

Berdasarkan wilayah geografisnya, penjualan di wilayah Jakarta tercatat naik menjadi Rp4,07 triliun, sementara penjualan luar negeri tercatat sebesar Rp1,80 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan SCCO tercatat sebesar Rp3,87 triliun, naik dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp3,38 triliun. Sementara itu, beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp70,14 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp83,67 miliar.

Per September 2022, total nilai aset SCCO naik 2,79% menjadi Rp4,83 triliun, dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp4,69 triliun. Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp366,94 miliar dan ekuitas sebesar Rp4,46 triliun.

Tahun ini, SCCO membidik angka penjualan sebesar Rp5,3 triliun dan laba bersih sebesar Rp195,9 miliar. Adapun, salah satu strategi yang dilakukan perseroan untuk mencapai target tersebut yakni, dengan mengikuti tender-tender yang ada, baik itu proyek swasta maupun BUMN. Selain itu, perseroan juga berupaya untuk memberikan harga yang kompetitif.

Perseroan melihat prospek bisnis kabel di tahun ini masih sangat menjanjikan, meski persaingan semakin ketat. SCCO optimistis pertumbuhan pendapatan dan laba akan semakin baik, didorong oleh kondisi pandemi Covid-19 yang semakin melandai. 

(NDA) 

SHARE