MARKET NEWS

Umumkan Rights Issue, Begini Peluang Kebangkitan Saham FREN dari Level Gocap

Dinar Fitra Maghiszha 25/01/2024 13:52 WIB

PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) siap menggelar penambahan modal dengan skema rights issue dengan nilai jumbo Rp8,5 triliun.

Umumkan Rights Issue, Begini Peluang Kebangkitan Saham FREN dari Level Gocap (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) siap menggelar penambahan modal dengan skema rights issue dengan nilai jumbo Rp8,5 triliun.

Aksi korporasi dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) ini dinilai dapat membangun katalis positif saham FREN sehingga berpeluang membangkitkan harga di level gocap alias Rp50 per saham.

Investment Analyst Stockbit Arvin Lienardi mengatakan bahwa secara historis saham FREN mengalami kenaikan harga signifikan setelah merampungkan rights issue. Ini terlepas dari rumor di kalangan pelaku pasar bahwa rights issue ini dibuat untuk memfasilitasi merger FREN dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Diketahui ini merupakan rights issue ketiga yang dilakukan FREN dalam 6 tahun terakhir setelah pada November 2018 dan April 2021.

“Oleh sebab itu, rights issue kali ini juga berpotensi memberikan sentimen positif bagi pergerakan harga saham FREN,” kata Arvin dalam risetnya, Kamis (25/1/2024).

Arvin menyebut secara fundamental rights issue FREN dapat memperbaiki posisi keuangan FREN yang per September 2023 masih terbebani utang total Rp11,6 triliun.

“Dana dari rights issue ini berpotensi mengurangi hingga 47,3% utang tersebut. Sebelumnya FREN juga telah mengalihkan bisnis data center-nya senilai Rp544 M kepada Dian Swastatika Sentosa (DSSA),” paparnya.

Sebagaimana diketahui, FREN siap menggelar rights issue sebanyak-banyaknya 171,46 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp50/lembar.

Perseroan berpeluang meraup dana segar dari aksi korporasi ini mencapai Rp8,57 triliun. Adapun sebesar Rp5,48 triliun dari dana tersebut bakal dialokasikan untuk pembayaran utang dan bunga pinjaman sementara sisanya untuk modal kerja. 

Dalam prospektus, bagi pemegang saham yang tidak menebus haknya maka akan mengalami dilusi maksimum hingga 29,7%. Adapun BCA Sekuritas menjadi pihak yang siap menebus sisa saham baru yang belum dikonversi maksimal sebanyak 96,04 miliar lembar.

(DES)

SHARE