Unggul Indah Cahaya (UNIC) Raih Laba Bersih USD35,39 Juta, Turun 18,56 Persen

PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) mencatatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III 2022 sebesar USD35,39 juta atau Rp552,06 miliar.

IDXChannel - Produsen bahan kimia alkylbenzene, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) mencatatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III 2022 sebesar USD35,39 juta atau Rp552,06 miliar, turun 18,56 persen dari sebelumnya sebesar USD43,45 juta. 

Adapun, penjualan perseroan tercatat naik 15,56 persen menjadi  USD318,05 juta atau Rp4,96 triliun, dari sebelumnya sebesar USD275,22 juta. Berdasarkan produknya, penjualan bahan kimia surfactants tercatat sebesar USD302,19 juta atau Rp4,71 triliun, dan penjualan bahan kimia phospate sebesar USD15,86 juta atau Rp247,40 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan UNIC naik 24,28 persen menjadi USD253,50 juta atau Rp3,95 triliun, dari sebelumnya USD203,97 juta. Sementara itu, beban penjualan dan distribusi juga naik menjadi USD7,37 juta atau Rp115,01 miliar.

Kemudian, beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD9,81 juta atau Rp153,06 miliar, serta beban operasi lain sebesar USD4,36 juta atau Rp68,08 miliar.

Total nilai aset UNIC per September 2022 tercatat sebesar USD324,09 juta atau Rp5,05 triliun, dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar USD292,72 juta. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD54,93 juta dan ekuitas sebesar USD269,15 juta.

Sebagai informasi, Unggul Indah Cahaya merupakan perusahaan produsen Alkylbenzene (AB) di Indonesia. AB merupakan bahan baku dasar dalam pembuatan deterjen. UNIC adalah produsen tunggal AB di Indonesia dan memproduksi dua jenis AB, yaitu Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB), dengan produk sampingan Heavy Alkylate (HA) dan Light Alkylate (LA).

Perseroaan memiliki tiga unit pabrik AB yang semuanya berada dalam satu lokasi, dengan total kapasitas produksi sebesar 270.000 MT per tahun (kombinasi LAB dan BAB).

Selain itu, perseroan juga merupakan perusahaan dengan kapasitas produksi terpasang terbesar dalam satu lokasi di kawasan Asia Pasifik dan telah berhasil memperkuat posisinya di kawasan tersebut dengan melakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang industri sejenis di Indonesia, Vietnam, Singapura, Australia, dan Selandia Baru.  (RRD)