MARKET NEWS

Ungkap Transaksi Nego 188 Juta Saham, Bos Primadaya (PDPP) Buka Suara

TIM RISET IDX CHANNEL 17/11/2022 11:37 WIB

Manajemen emiten produsen kemasan plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) membuka suara terkait adanya transaksi saham di pasar negosiasi.

Ungkap Transaksi Nego 188 Juta Saham, Bos Primadaya (PDPP) Buka Suara. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Manajemen emiten produsen kemasan plastik PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) membuka suara terkait adanya transaksi saham di pasar negosiasi pada hari perdana melantai di bursa, Rabu pekan lalu (9/11/2022).

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/11), Direktur Utama Primaya Plastisindo Kennie Angesty menjelaskan, perseroan tidak mengetahui adanya transaksi saham di pasar negosiasi pada 9 November 2022 sebesar 188,07 juta saham atau setara dengan 7,53 persen dari saham perusahaan.

“Melalui surat ini kami menyampaikan bahwa pada tanggal 9 November 2022 Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas transaksi saham dari pemegang saham masyarakat di Pasar Negosiasi yang terjadi secara akumulatif sejumlah 188.069.000 saham atau 7,52% dari listed share,” kata Kennie Angesty, dikutip IDXChannel, Kamis (17/11).

Sebelumnya, pada 9 November, terdapat transaksi di pasar negosiasi dengan frekuensi 10 kali dan volume 1,88 juta lot (188,07 juta saham) di harga rerata Rp270 per saham atau setara dengan Rp50,77 miliar. 

Adalah pemegang saham via broker Semesta Indovest (kode: MG) yang melego 1,88 juta lot tersebut kepada dua pihak.

Pertama, pemegang saham via broker Investindo Nusantara (kode: IN)—yakni, sebanyak 1,25 juta lot saham. Kedua, kepada investor yang juga menggunakan broker Semesta Indovest (630 ribu lot). Transaksi tersebut dilakukan di harga rerata Rp270 per saham. 

Informasi saja, Semesta Indovest berperan sebagai underwriter (penjamin emisi efek) dalam initial public offering (IPO) PDPP.

Hanya saja, tidak ada rincian detail siapa pihak yang terlibat dan tujuan transaksi tersebut.

Dalam gelaran IPO, PDPP melepas 500 juta sahamnya ke publik dengan harga perdana ditetapkan sebesar Rp200 per saham. Dengan demikian, dari keseluruhan proses IPO perusahaan bakal meraup dana segar sedikitnya Rp100 miliar.

"Dengan adanya investor strategis yang masuk, kami meyakini bahwa Perseroan memang memiliki potensi pengembangan (bisnis) ke depan yang menjanjikan, dan mampu memiliki pertumbuhan yang positif, dengan tata kelola perusahaan yang baik,” kata Direktur Utama PDPP, Kennie Angesty, beberapa waktu lalu.

Kennie menerangkan bahwa perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk pengembangan. Sebesar 67 persen, bakal digunakan untuk membiayai ekspansi, seperti pembelian mesin–mesin, peningkatan kapasitas produksi dan juga untuk menambah varian produk yang akan dipasarkan.

Sedangkan, sisanya sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian raw material HDPE, PET, Polypropylene, dan operasional perusahaan.

Dari pasar saham, per penutupan sesi I, Kamis (11/17), harga saham PDPP turun 2,75 persen ke posisi Rp212 per saham. Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan harga IPO yang sebesar Rp200 per saham.

(ADF)

SHARE