Unilever (UNVR) Fokus Garap Segmen Premium demi Genjot Kinerja
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis kinerja perseroan akan terus tumbuh hingga akhir 2023.
IDXChannel - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) optimistis kinerja perseroan akan terus tumbuh hingga akhir 2023. Hal ini sejalan dengan optimisme kondisi ekonomi Indonesia yang juga diproyeksikan akan terus membaik.
Presiden Direktur UNVR Ira Noviarti menyebut, 2023 merupakan tahun yang penuh optimisme dengan melihat pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di akhir tahun 2022, serta tren inflasi yang terus melandai dan diproyeksikan berada pada level 3-4%.
“Ini diperkirakan akan berlanjut di tahun mendatang dan dapat mengembalikan tingkat konsumsi masyarakat ke depannya,” kata Ira dalam paparan publik di Grha Unilever, Kamis (22/6/2023).
Untuk mendongkrak kinerja, perseroan menyiapkan lima strategi pertumbuhan, salah satunya play full portfolio. Di mana perseroan akan berfokus pada premiumisasi produk.
Ira mengatakan, masyarakat segmen menengah ke atas akan terus berkembang, ini membuat perseroan mengutamakan perkembangan segmen premium pada kategori brand besar perseroan seperti Lifebuoy, Vaseline dan Pond’s.
“Kami ingin memperkuat brand kami dan memastikan inovasi terdepan dengan keunggulan produk yang terus ditingkatkan,” ujar Ira.
Dalam paparannya, Ira menjelaskan penjualan segmen premium bertumbuh 17,7% di kuartal pertama tahun 2023. Sementara itu, pangsa pasar produk premium Unilever tercatat sebesar 54%.
Perseroan juga terus berupaya untuk memperkuat inti bisnis dan membuka potensi bisnis dari kategori produk yang menjadi unggulan perseroan. Selain itu, UNVR juga akan memperkuat portofolio produk untuk segmen menengah ke bawah.
“Kami melihat kesempatan yang luar biasa untuk memperkuat portofolio di segmen menengah ke atas, juga akan memperkuat segmen menengah ke bawah,” kata Ira.
Sepanjang 2022 lalu, UNVR mengantongi laba bersih sebesar Rp5,36 triliun. Laba perseroan tergerus 6,83% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,75 triliun.
Adapun penjualan bersih perseroan tercatat naik 4,23% menjadi Rp41,21 triliun dari sebelumnya sebesar Rp39,54 triliun. Melansir laporan keuangan, penjualan dalam negeri tercatat sebesar Rp39,47 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp1,74 triliun.
Sementara itu, berdasarkan segmen produknya, penjualan kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp27,25 triliun. Kemudian, penjualan makanan dan minuman tercatat sebesar Rp13,96 triliun.
(DES)