United Tractors (UNTR) Akuisisi Tambang Nikel, Bagaimana Dampaknya ke Kinerja?
PT United Tractors Tbk (UNTR) telah mengakuisisi dua perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel.
IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) telah mengakuisisi dua perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel. Akuisisi dilakukan melalui perusahaan terkendali perseroan, yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN).
Dua perusahaan yang diakuisisi UNTR, yaitu PT Stargate Pasific Resources (SPR) yang bergerak di bidang pertambangan mineral nikel, serta PT Stargate Mineral Asia (SMA) yang bergerak di bidang pengolahan atau smelter untuk mineral nikel.
Bagaimana dampak akuisisi ini terhadap kinerja UNTR ke depan?
Presiden Direktur UNTR Frans Kesuma mengatakan, perseroan baru akan merasakan dampak akuisisi dua perusahaan tambang nikel tersebut dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Itu karena keduanya masih dalam tahap mengembangkan fasilitas pengolahan nikel.
“Paling cepat mungkin dua atau tiga tahun lagi, karena kami kan masih dalam tahap processing ya,” kata Frans saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu (13/9/2023).
Dia menambahkan, sembari menunggu fasilitas pengolahan rampung, perseroan akan memasok bijih nikel ke industri di sekitar lokasi tambang. Namun, hal itu disebut tidak akan berdampak signifikan pada kinerja konsolidasi UNTR.
“Tapi enggak full performance, kalau mau full harus mengolah nikel menjadi produk lain,” ucapnya.
Frans menuturkan, akuisisi dua tambang nikel tersebut merupakan bagian dari upaya perseroan mengurangi porsi pendapatan dari sektor batu bara.
Perseroan optimistis kontribusi segmen bisnis nonbatu bara dapat mencapai 50 persen, sejalan dengan target nol emisi karbon di 2030 yang dicanangkan pemerintah.
Selain mengakuisisi tambang nikel, UNTR belum lama ini melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN) bekerja sama dengan konsorsium dari Jepang untuk menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang berlokasi di Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Perseroan menyakini kontribusi bisnis non batu bara akan terus meningkat seiring dengan selesainya transaksi sejumlah inisiatif bisnis nonbatu bara yang dijajaki.
Sementara mengenai kinerja, UNTR membukukan laba bersih sebesar Rp11,21 triliun di semester I 2023. Angka itu naik 8,30 persen dari periode yang sama tahun 2022 lalu yang sebesar Rp10,35 triliun.
Sejalan dengan laba bersih, pendapatan UNTR juga naik 13,61 persen menjadi Rp68,76 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp60,44 triliun.
(RNA)