United Tractors (UNTR) Catat Penjualan 4.365 Unit Komatsu per September 2023
PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan angka penjualan alat berat Komatsu mencapai 4.365 unit hingga September 2023.
IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan angka penjualan alat berat Komatsu mencapai 4.365 unit hingga September 2023. Angka itu turun 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 4,534 unit.
Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis mengatakan, penurunan angka penjualan Komatsu disebabkan oleh penurunan permintaan dari sektor konstruksi dan perkebunan. Meski demikian, berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 31%.
"Pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mengalami peningkatan sebesar 18% menjadi Rp8,9 triliun," kata Sara dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (1/11/2023).
Di sisi lain, penjualan produk lainnya yakni Scania per September 2023 meningkat menjadi 152 unit menjadi 605 unit. Sedangkan, penjualan UD Trucks mengalami penurunan dari 331 unit menjadi 249 unit. Penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk dari prinsipal.
"Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi meningkat sebesar 5% menjadi Rp28,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022," kata Sara.
Perihal kinerja, UNTR mengantongi laba bersih Rp15,34 triliun hingga kuartal III 2023. Angka itu turun 3,26% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,86 triliun.
Sementara itu, pendapatan UNTR mengalami kenaikan sebesar 6,62% menjadi Rp97,59 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp91,53 triliun. Secara rinci, segmen usaha kontraktor penambangan mendominasi dengan kontribusi sebesar 40%. Disusul oleh segmen usaha mesin konstruksi yang berkontribusi sebesar 29%.
Segmen usaha pertambangan batu bara berkontribusi sebesar 25%, segmen usaha pertambangan emas berkontribusi sebesar 4%, segmen industri konstruksi berkontribusi sebesar 2%, dan segmen usaha energi berkontribusi sebesar 1% dari total pendapatan UNTR.
Lebih lanjut, UNTR memperkirakan tren penjualan alat berat bakal mengalami penurunan di tahun 2024 mendatang. Presiden Direktur UNTR, Frans Kesuma mengatakan, hal itu disebabkan oleh penurunan harga komoditas.
Selain itu, pada sektor konstruksi juga disebut akan mengalami pelambatan menyusul belanja pemerintah yang akan lebih rendah memasuki masa pemilihan umum tahun depan.
“Kemudian, banyak tradisi konsumen itu wait and see. Padahal setelah pemilu tidak ada apa-apa, tapi biasanya konsumen akan menunda pembelian produk-produk baru,” kata Frans.
(NIY)