MARKET NEWS

United Tractors (UNTR) Siapkan Strategi Hadapi Gempuran Produk Alat Berat China  

Cahya Puteri Abdi Rabbi 01/09/2024 12:15 WIB

Kehadiran produk alat berat dari China membuat kompetisi di industri yang digeluti anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini semakin ketat.

United Tractors (UNTR) Siapkan Strategi Hadapi Gempuran Produk Alat Berat China   (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten kontraktor tambang dan alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) siap menghadapi persaingan di industri alat berat sejak membanjirnya produk-produk dari China

Kehadiran produk alat berat dari China membuat kompetisi di industri yang digeluti anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini semakin ketat. Namun demikian, perseroan telah menyiapkan berbagai strategi untuk mengatasi tantangan tersebut.

Direktur UNTR, Loudy Irwanto Ellias mengatakan, perseroan mengadopsi prinsip dual product line. Loudy mengaku strategi itu telah dijalankan sejak beberapa tahun ke belakang yang mampu mempertahankan pangsa pasar perseroan.

“Kami membentuk sebuah produk lapis kedua yang ditujukan kepada segmen tertentu yang benar-benar tepat guna dan lebih ekonomis,” kata Loudy dalam Public Expose Live 2024 secara daring, dikutip Minggu (1/9/2024).

Kemudian, produk unggulan perseroan juga ditujukan ke segmen yang membutuhkan pekerjaan berat dan produktivitas tinggi. Ditambah lagi, UNTR menekankan nilai tambah atau added value yang memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Tak hanya itu, UNTR juga menerapkan digitalisasi yang memungkinkan para pelanggan memonitor fleet secara instan. Strategi ini membuat para pelanggan menjadi tidak khawatir jika alat berat yang dimilikinya memerlukan perawatan atau maintenance.

“Kami menerapkan preventive maintenance package, sudah mencapai 13 ribu jam, setara dengan tiga tahun. Jadi pelanggan tidak akan khawatir dengan maintenance,” ujar Loudy.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur UNTR, Widjaja Kartika menyebut permintaan di pasar alat berat bakal naik dalam tiga bulan ke depan. Ini menjadi angin segar bagi perusahaan yang mencatatkan penurunan pada penjualan segmen alat beratnya hingga semester pertama tahun ini.

“Setelah pemilu sukses dan RKAB dari batu bara dan nikel sudah berangsur dikeluarkan, maka kami mendapatkan cukup banyak permintaan, terutama di alat berat besar. Sehingga kalau diprediksikan, terutama Komatsu, kami memprediksi permintaan pasar akan sekitar 15.500 sampai 16.000,” ujar Widjaja.

(DESI ANGRIANI)

SHARE