MARKET NEWS

Uptrend IHSG Bergeser ke Sideways Akibat Risk-Off Global, Analis Beberkan Faktornya

Dinar Fitra Maghiszha 19/10/2025 22:30 WIB

Kondisi uptrend Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir dinilai telah berubah menuju datar alias sideways.

Uptrend IHSG Bergeser ke Sideways Akibat Risk-Off Global, Analis Beberkan Faktornya. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Kondisi uptrend Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir dinilai telah berubah menuju datar alias sideways.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menilai IHSG mengalami tekanan tajam dan keluar dari tren kenaikannya.

Ini berlangsung setelah indeks menembus pola rising wedge yang sebelumnya menopang laju penguatan sejak April.

"Jelas uptrend ini sudah berubah jadi sideways dengan harapan support 7.850-7.830 akan berusaha keras untuk cegah terjadinya downtrend," kata Liza dalam analisanya akhir pekan ini, dikutip Minggu(19/10/2025).

Sedianya pekan ini IHSG jatuh 4,14 persen, menyentuh titik terendah di 7.854,30, dengan area tertinggi di 8.288.

Tekanan yang muncul dalam beberapa hari terakhir ini dinilai terjadi kondisi risk-off mode global.

Menurut Liza, pelemahan IHSG tidak hanya bersifat teknikal, tetapi juga merupakan refleksi dari kekhawatiran pasar internasional terhadap sejumlah hal, termasuk krisis kredit di Amerika Serikat dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dan China.

“Lonjakan gagal bayar korporasi seperti First Brands, Tricolor Holdings, Zions Bancorporation, dan Western Alliance memicu kekhawatiran efek domino di sektor keuangan. Investor global beramai-ramai melepas aset berisiko,” ungkapnya.

Selain faktor global, Liza juga menyinggung adanya sentimen domestik yang memperparah pelemahan indeks.

Ia mengungkapkan rumor bahwa pemerintah -terutama Menteri Keuangan- ingin melihat 'IHSG yang sesungguhnya' tanpa intervensi saham konglomerat besar dan saham-saham gorengan.

"Sentimen itu membuat sejumlah big caps yang biasanya menjadi penyangga indeks justru ikut dilepas hari ini. Beberapa saham dengan kapitalisasi besar seperti BREN, CDIA, DSSA, DCII, TPIA, BRPT, dan CUAN ikut tertekan," jelasnya.

Liza menilai pelemahan tersebut memperlihatkan wajah riil pasar ketika faktor penopang sementara dilepaskan.

"Struktur kepemilikan asing yang besar di saham perbankan membuat IHSG masih rentan terhadap foreign outflow, meskipun net sell asing di pasar reguler tidak terlalu besar," ujarnya.

Kiwoom Sekuritas sebelumnya telah mengimbau investor untuk menerapkan strategi investasi trailing stop menghadapi potensi koreksi lanjutan.

"Kami sudah lama menyarankan agar investor menyiapkan trailing stop supaya tidak tersapu arus koreksi," jelasnya. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE