MARKET NEWS

Usai ATH, Harga Emas Terkoreksi Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan AS

Maulina Ulfa 05/04/2024 08:38 WIB

Harga emas di pasar spot terkoreksi pada perdagangan Jumat (5/4/2024) menjelang rilis data keternagakerjaan Amerika Serikat (AS).

Usai ATH, Harga Emas Terkoreksi Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas di pasar spot terkoreksi pada perdagangan Jumat (5/4/2024) menjelang rilis data keternagakerjaan Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, harga emas berada di kisaran USD2.283 per troy ons pada pukul 07.41 WIB.

Harga emas bergerak turun 0,32 persen dan mengambil jeda setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya.

Emas kembali menyentuh level tertinggi (all-time high/ATH) pada sesi Kamis (4/4) seiring merespons positif pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Harga emas naik ditutup di level USD2.307 per troy ons pada perdagangan kemarin. Secara mingguan, logam mulia tersebut sudah melonjak 2,32 persen dan secara bulanan sudah menguat 7,36 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Saat ini, investor tengah berhati-hati menjelang publikasi laporan utama ketenagakerjaan AS pada hari ini yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk pada waktu pelonggaran moneter The Federal Reserve (The Fed).

Lonjakan klaim awal pengangguran AS yang lebih besar dari perkiraan dan pertumbuhan industri jasa yang lebih lambat dapat memperkuat alasan The Fed untuk mengambil sikap yang lebih akomodatif.

Sebelumnya, beberapa pengambil kebijakan The Fed menyatakan penurunan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi tahun ini namun diperlukan lebih banyak bukti mengenai penurunan inflasi. Peluang penurunan suku bunga The Fed pada Juni kini berada pada kisaran 60 persen.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang (opportunity cost) untuk memegang emas batangan.

Sementara itu, di Eropa, risalah ECB menunjukkan para pejabat melihat adanya alasan yang lebih kuat untuk memulai siklus pelonggaran kebijakan mereka.

Selain itu, emas sebagai aset safe haven terus mendapatkan keuntungan dari eskalasi perang Gaza.

Sebelumnya, Jerome Powel dalam pernyataannya menggarisbawahi, peningkatan lapangan kerja di AS baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tidak secara signifikan mengubah gambaran keseluruhan strategi moneter bank sentral tersebut.

Powell mengatakan, dikutip Reuters, Kamis (4/4), “jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang kita perkirakan,” dia dan rekan-rekannya di The Fed sebagian besar setuju, kebijakan suku bunga yang lebih rendah akan terjadi “pada suatu saat di tahun ini.”

Prakiraan Harga Emas di 2024

Analis memperkirakan kenaikan harga emas lebih lanjut kemungkinan besar akan terjadi dengan potensi kenaikan di atas USD2.500 per troy ons.

“Dalam beberapa tahun terakhir, reli seperti ini sering kali diikuti oleh periode konsolidasi di sekitar level yang sudah mapan dan lebih tinggi, dengan perdagangan logam dalam pola sideways hingga muncul katalis baru yang mendorong harga lebih tinggi lagi,” kata Imaru Casanova manajer portofolio strategi emas dan logam mulia di VanEck.

Casanova menambahkan, kembalinya permintaan investasi, sebagaimana dibuktikan dengan masuknya dana ke dalam ETF emas batangan global, dapat menjadi katalisator tersebut, yang berpotensi mendorong harga emas lebih tinggi.

Analis di Bank of America Securities (BofA) juga sebagian besar setuju dan berkomitmen pada perkiraan harga emas di level USD2.400 per troy ons tahun ini.

“Proyeksi dasar kami memperkirakan 2024 adalah tahunnya emas. Pola bullish flag dikonfirmasi pada akhir Oktober 2023 yang memperkirakan kenaikan ke USD2.145 per troy ons dan mungkin USD2.360 per troy ons,” kata BofA.

BofA mencatat bahwa hubungan positif yang sudah lama ada antara harga emas dan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF).

Selain itu, terjadi pembelian bersih emas oleh bank sentral sebesar 1.037 ton pada tahun 2023. Angka ini lebih dari dua kali lipat rata-rata pembelian bersih tahunan sebelum tahun 2022 yang berjumlah sekitar 500 ton emas per tahun.

“Ini adalah tren yang mengesankan dan diperkirakan akan terus berlanjut dalam jangka panjang,” tambah Casonova. (ADF)

SHARE