MARKET NEWS

Usai Bantah Rumor Merger dengan Grab, ke Mana Arah Saham GOTO?

TIM RISET IDX CHANNEL 17/02/2024 11:37 WIB

Rumor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan merger dengan rival terbesarnya Grab Holdings Ltd sempat menghangatkan pasar.

Usai Bantah Rumor Merger dengan Grab, ke Mana Arah Saham GOTO? (Foto: GoTo)

IDXChannel – Rumor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan merger dengan rival terbesarnya Grab Holdings Ltd sempat menghangatkan pasar. Usai ada bantahan dari pihak perseroan, bagaimana nasib saham GOTO ke depan?

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GOTO ditutup melemah 2,35 persen ke Rp83 per saham pada Jumat (16/2/2024). Dalam sepekan, saham emiten e-commerce dan ride-hailing tersebut turun 1,19 persen.

Investor asing pun melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp96,93 miliar di pasar reguler dalam sepekan.

Secara teknikal, sementara masih downtrend sejak listing pada 11 April 2022, saham GOTO terbilang sideways sejak 12 Desember 2023, berayun dari level 78 ke 92.

Dalam chart harian, saham GOTO akan menguji level support terdekat di area 82 sebelum menentukan arah selanjutnya. Apabila gagal bertahan di level tersebut, saham GOTO berpotensi menguji level support 78 dan 69.

Sementara, area resistance terdekat untuk GOTO berada di level 85 dan 90.

Bantah Rumor Grab

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi di website BEI, Selasa (13/2), manajemen GOTO mengklarifikasi, perseroan baru mengetahui adanya berita terkait isu tersebut dari media massa.

“Melalui surat ini dapat disampaikan bahwa Perseroan pada dasarnya tidak dapat mengomentari rumor yang beredar di pasar. Perseroan juga ingin menekankan bahwa pada saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut,” jelas pihak GOTO, dikutip IDXChannel, Sabtu (17/2).

Lebih lanjut, manajemen mengungkapkan, perseroan saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin kuat.

Dalam siaran pers tertanggal 31 Januari, GOTO telah berhasil mencapai target earnings

depreciation, and amortization (EBITDA) yang disesuaikan positif di kuartal IV-2023, serta melampaui batas atas panduan kinerja EBITDA yang disesuaikan untuk periode 2023.

Kemudian, GOTO juga akan menerima pendapatan jasa E-Commerce kuartal dari berbasis pada Gross Merchandise Value (GMV) inti Tokopedia, yang mana akan berkontribusi secara langsung pada EBITDA Grup GOTO.

“Perseroan akan terus fokus untuk bertumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas dengan mendorong pengembangan inovasi produk dan keunggulan operasionalnya pada bisnis on- demand services (ODS) dan teknologi keuangan (fintech) dari grup, serta meningkatkan nilai pemegang saham,” beber GOTO.

Sebelumnya, GOTO dan TikTok resmi merampungkan transaksi pengambilalihan saham PT Tokopedia pada Rabu (31/1/2024).

TikTok mengambil 38.198.745 saham baru, dengan nilai pengambilalihan mencapai USD840 juta atau Rp13,19 triliun, yang dibayarkan secara tunai serta promissory note sebesar USD1 miliar atau Rp15,53 triliun.

Alhasil, struktur kepemilikan Tokopedia adalah 75,01% TikTok, dan 24,99% oleh GOTO. Dengan transaksi ini, maka bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia bergabung di bawah PT Tokopedia, yang dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis.

Dengan demikian, TikTok menjadi pemegang saham pengendali Tokopedia.

Di samping itu, GOTO juga berencana melakukan buyback saham setelah Tokopedia resmi diakuisisi oleh TikTok.

"Seiring dengan profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, kami akan mengoptimalkan penggunaan modal, sejalan dengan rencana alokasi modal yang tengah disusun. Rencana tersebut termasuk antara lain inisiatif pembelian kembali (buyback) saham, dengan persetujuan regulator dan pemegang saham,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo (31/1). (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE