MARKET NEWS

Usai IPO, Emiten Grup Bakrie (VKTR) Ambisi Bikin Pabrik Kendaraan dan Baterai Listrik 

Cahya Puteri Abdi Rabbi 30/05/2023 09:15 WIB

Ini fokus emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) usai IPO nanti.

Usai IPO, Emiten Grup Bakrie (VKTR) Ambisi Bikin Pabrik Kendaraan dan Baterai Listrik (Foto MNC Media)

IDXChannel - Perusahaan kendaraan listrik grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan saat ini tengah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 31 Mei 2023.

Komisaris Utama VKTR Teknologi, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan, perseroan akan berfokus pada segmen kendaraan listrik di bidang heavy mobility, seperti kendaraan komersial bus dan truk. 

“Kami sudah buktikan dengan penjualan bus yang ada, terutama dengan TransJakarta,” kata Anindya saat ditemui usai paparan publik di Jakarta, ditulis Selasa (30/5/2023).

Hingga saat ini, perseroan sudah menjual 52 bus listrik yang seluruhnya digunakan oleh TransJakarta. Bus tersebut diproduksi melalui kerja sama dengan perusahaan asal Cina, BYD.Co Ltd.

Sebagai informasi, perseroan mendatangkan bus tipe K-9 dalam bentuk kendaraan utuh atau completely built-up (CBU). Ke depan, perseroan akan menghentikan penjualan kendaraan CBU dan mulai memproduksi bus dan truk listriknya sendiri.

“Dengan dana IPO nanti, kami bisa membuat pabrik, bukan hanya untuk truk dan bus, tapi juga buat baterai,” jelas Anindya.

Perseroan telah memiliki fasilitas perakitan kendaraan yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Sebagian dana IPO akan digunakan untuk pengembangan fasilitas perakitan yang diperkirakan dapat beroperasi Oktober 2023.

Direktur Operasional VKTR Teknologi, Dino A. Ryandi mengatakan, fasilitas perakitan tersebut nantinya akan dapat memproduksi 3.000 unit bus dan truk listrik setiap tahunnya. 

“Itu akan bertahap, tapi angkanya kami targetkan seperti itu,” kata Dino.

Nantinya perseroan akan lebih banyak memproduksi truk dibandingkan bus listrik. Pasalnya, penjualan truk lebih mudah karena dengan sistem business to business (B2B). Penjualan truk sendiri akan menyasar sektor komersil seperti pertambangan, perkebunan dan logistik. 

(FAY)

SHARE