Usai Kena Suspensi, Saham Indosterling (TECH) Masuk Radar UMA BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) dalam radar pantauan.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) dalam radar pantauan akibat adanya penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Emiten yang bergerak dalam bidang usaha mengembangkan portofolio dari berbagai teknologi informasi (TI) dan perusahaan digital, serta melayani beragam pasar B2B ini menunjukkan gerak saham yang menurun secara signifikan, turun 22,11% pada 5 hari terakhir perdagangan.
Saham TECH ditutup turun pada perdagangan Rabu (24/5/2023) dengan pelemahan cukup dalam sebesar 6,33% ke level 74.
"Dengan ini, kami menginformasikan adanya penurunan harga saham TECH yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Endra Febri Styawan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., ditulis Kamis (25/5/2023).
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai TECH adalah informasi tanggal 22 Mei 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait pemberitahuan rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Penghentian Sementara Perdagangan terhadap Saham TECH di Pasar Reguler dan Tunai pada periode 2-24 Maret 2023 dalam rangka Suspensi hingga Pengumuman Bursa Lebih Lanjut.
Kemudian Penghentian Sementara Perdagangan terhadap Saham TECH di Pasar Reguler dan Tunai pada tanggal 31 Januari 2023 dalam rangka Cooling Down.
Selanjutnya, perdagangan TECH pernah masuk UMA pada 19 Januari 2023 dan 17 Juni 2022.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham TECH tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulis direksi bursa.
Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(FAY)