Usai Listing, ERAL Bakal Tambah Kerja Sama dengan Brand hingga UKMN
Usai listing, ERAL akan menggunakan dana IPO untuk menambah jenis produk dan merek di gerai hingga menggandeng UMKM.
IDXChannel - Anak usaha Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), resmi mencatatkan perdana sahamnya atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/8/2023). Dalam aksi korporasi ini, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp404,6 miliar.
Direktur Utama ERAL, Djohan Sutanto mengatakan, sebagian dana hasil penawaran umum atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Terutama dalam menambah jenis produk dan merek untuk dapat dipasarkan di gerai-gerai milik perseroan.
“Kami masih akan menambah beberapa brand untuk masuk ke gerai, tunggu tanggal mainnya saja,” kata Djohan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/8/2023).
Perseroan juga masif menjalin kerja sama dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memproduksi produk gaya hidup dan aktif (active and lifestyle). Djohan menyebut, perseroan telah melakukan pembahasan kerja sama dengan sejumlah brand lokal.
“Saat ini kami sudah bekerja sama dengan UMKM lokal untuk membawa produk-produknya ke gerai-gerai. Ke depan, kami masih akan terus melanjutkan untuk membawa produk-produk lokal,” imbuh Djohan.
Sebagai informasi, hingga saat ini ERAL telah memiliki berbagai portofolio brand papan atas untuk sejumlah segmen produk di sektor ritel. Di segmen Accessories (ecosystem), ERAL mengelola berbagai brand produk papan atas, seperti halApple, Huawei, JBL, Microsoft, Playstation, Samsung, Xiaomi, dan sebagainya.
Sementara di segmen Internet of Things (IoT), ERAL mengelola brand DJI, Garmin, GoPro, Marshall, Segway dan sebagainya. Kemudian di segmen sportswear, fashion. Sedangkan segmen outdoors, ERAL memiliki portofolio brand JD Sports, ASICS, serta Urban Adventure.
Djohan menambahkan, strategi perseroan untuk terus mengembangkan bisnis di sektor ritel gaya hidup didorong oleh keyakinan bahwa, pertumbuhan penduduk usia produktif (15-59 tahun) akan menjadi pendorong utama peningkatan pengeluaran konsumsi produk gaya hidup aktif di Indonesia.
“Setelah pandemi berlalu, minat masyarakat untuk berolahraga dan lifestyle semakin meningkat, dan kami cukup beruntung karena masih dalam momentum yang tepat sehingga produk kita bisa menunjang kebutuhan masyarakat,” ujar Djohan.
(FRI)