Usai Listing, LMAX Agresif Mau Tambah 20 Titik Distributor Pelumas di RI
PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) akan melakukan ekspansi penambahan 20 distributor pelumas di seluruh Indonesia.
IDXChannel - Setelah merampungkan pencatatan saham (listing), emiten perdagangan oli PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) akan melakukan ekspansi penambahan 20 distributor pelumas di seluruh Indonesia.
Direktur Utama LMAX, Kartiko Soemargono mengatakan, lokasi penambahan terbanyak bakal berada di Indonesia Timur.
"Karena Indonesia Timur saat ini di dunia industri baru berkembang. Jadi di sana membutuhkan pelumas yang cukup banyak," kata Kartiko saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2023).
Penambahan titik distribusi merupakan fokus utama perseroan, selain menambah variasi produk baru. Kartiko meyakini, langkah ini dapat mendongkrak pertumbuhan sekaligus kinerja keuangan perusahaan.
Saat ini, titik distribusi tersebar di 23 lokasi, yakni Kota Medan, Padang, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi dan Makassar, serta tersebar di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tegah, Kalimantan Timur, Riau, Lampung, Sulawesi Tengah, hingga Bali.
Dalam lima tahun ke depan, perseroan juga akan menambah titik distribusi ke Bangka Belitung, Batam, Bengkulu, Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Ternate, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo.
Juga Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Cirebon.
Hingga semester I-2023, LMAX mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 60 persen secara tahunan. Sampai akhir tahun, pertumbuhan kira-kira ditargetkan sebesar 60 hingga 70 persen.
Perseroan juga membidik nilai penjualan dalam jangka panjang hingga 2028 sampai dengan 300 persen menjadi Rp142 miliar, dibandingkan dengan realisasi 2022.
Kartiko optimistis, perseroan bisa mencapai target tersebut, sehingga laba bersih tahun buku 2028 bisa mencapai Rp12 miliar atau melonjak 400 persen dibanding 2022.
(FAY)