Usai Pangkas Beban dan PHK, Induk Shopee Sea Akhirnya Cetak Laba Kuartalan Pertama Kali
Induk Shopee asal Singapura Sea Ltd berhasil membukukan laba kuartalan pertamanya sejak go public lima tahun lalu.
IDXChannel – Induk Shopee asal Singapura Sea Ltd berhasil membukukan laba kuartalan pertamanya sejak go public lima tahun lalu. Ini seiring upaya restrukturisasi perusahaan yang mencakup pemangkasan ribuan karyawan, ‘pembekuan’ gaji hingga pemangkasan beban.
Diketahui sebelumnya, Sea memberhentikan sekitar 10% dari total tenaga kerjanya atau lebih dari 7.000 pekerja selama enam bulan hingga akhir 2022.
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek New York (NYSE) ini membukukan laba bersih sebesar USD422 juta untuk periode Oktober-Desember 2022 atau kuartal IV 2022, turnaround dari kerugian sebelumnya sebesar USD616 juta pada periode yang sama 2021.
Meski demikian, dalam setahun penuh 2022 Sea masih membukukan rugi mencapai USD1,66 miliar. Meskipun kerugian ini menurun 18,9% dari tahun sebelumnya sebesar USD204 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sumber: Laporan Keuangan Sea, Tim Riset IDX Channel, Maret 2023
Pada periode yang sama, induk Shopee ini membukukan EBITDA yang disesuaikan (penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar USD196 juta hanya untuk segmen e-commerce, berbalik positif untuk pertama kalinya setelah di tahun sebelumnya mencatatkan minus USD877,73 juta.
Adapun, pendapatan grup ini mencapai USD3,45 miliar, naik 7% dalam tiga bulan periode Oktober-Desember tahun lalu. Sementara pendapatan secara penuh dalam setahun mencapai USD12,44 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai USD9,95 miliar.
Di segmen e-commerce, kenaikan pendapatan mencapai 50% menjadi USD2,23 miliar, dipimpin oleh pertumbuhan di pasar Asia, didorong biaya penjualan dan pemasaran yang berkurang lebih dari setengahnya.
"Pivot kami fokus pada efisiensi dan profitabilitas sejak akhir tahun lalu dan sudah mendorong perbaikan bottom-line yang berarti," kata CEO Sea Ltd, Forrest Li, Selasa (7/3).
Namun segmen bisnis game seperti Garena masih berjuang membalik kerugian, seiring pendapatan turun 33% menjadi USD948 juta.
Kondisi tersebut disebabkan karena pengguna game berbayar menurun selama lima kuartal berturut-turut. Pengguna yang membayar mencapai 43,6 juta untuk kuartal Oktober-Desember, turun 44% dari tahun sebelumnya.
Pada gilirannya hal ini berkontribusi pada kerugian bersih tahunan sebesar USD1,65 miliar sepanjang 2022, menyempit 19% dari tahun sebelumnya.
"Mengingat ketidakpastian makro dan pivot kuat kami baru-baru ini, kami memantau dengan cermat lingkungan pasar dan kami akan terus menyesuaikan kecepatan kami dan menyempurnakan operasi kami," tambah Li.
Optimis hingga 2024
Laporan keuangan yang lebih kuat ini datang setelah Sea mengambil langkah serangkaian PHK menjelang akhir 2022 dan langkah-langkah efisiensi biaya karena memprioritaskan pencapaian profitabilitas.
Tahun lalu, kenaikan suku bunga yang agresif membawa aksi jual yang dalam dan koreksi pasar bagi perusahaan teknologi yang merugi termasuk Sea. Harga saham perseroan anjlok 80% dari puncaknya pada Oktober 2021.
Merespons perbaikan laporan keuangan ini, harga saham Sea di Wall Street melonjak 15% di awal perdagangan hari ini dan ditutup dengan kenaikan 21,84%. Kenaikan ini menambahkan sekitar USD8 miliar ke nilai pasarnya.
Mengutip Bloomberg, analis memperkirakan kerugian rata-rata yang dihadapi Sea akan mencapai USD434 juta. Sementara, pertumbuhan pendapatan Sea melambat secara dramatis tetapi penjualan masih melebihi perkiraan, naik 7,1% menjadi USD3,5 miliar.
Di level top management, terdapat kebijakan untuk memotong gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan. Termasuk membatasi kenaikan gaji dan memberikan bonus yang lebih rendah untuk karyawan pada tahun lalu.
CEO Sea Forest Li disebut akan mulai menuju surplus keuangan dengan target arus kas positif tanpa bergantung pada pendanaan eksternal dan akan menjadi goal perusahaan di awal 2024.
"Sebagian besar perubahan besar yang perlu kami lakukan sudah selesai. Dengan disiplin dan tekad yang berkelanjutan, saya yakin kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami," kata Li dalam sebuah memo internal dikutip Nikkei Asia. (ADF)