Usai Reli, Delapan Saham Lo Kheng Hong Kompak Merah
Sejumlah saham yang masuk ke dalam portofolio Lo Kheng Hong ambles berjamaah pada lanjutan sesi I, Kamis (13/7/2023).
IDXChannel – Sejumlah saham yang masuk ke dalam portofolio Lo Kheng Hong ambles berjamaah pada lanjutan sesi I, Kamis (13/7/2023). Investor mulai melakukan aksi ambil untung usai saham-saham tersebut terbang sebelumnya.
Saham emiten Grup Panin PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) anjlok 10,29 persen per Kamis (13/7), pukul 10.25 WIB, melanjutkan penurunan 2,16 persen pada Rabu (12/7).
Sebelumnya, saham CFIN melaju kencang 3 hari beruntun pada 7 Juli hingga 11 Juli. Bahkan, pada 11 Juli, yakni Selasa lalu, saham CFIN terbang 20,87 persen.
Penurunan tajam dua hari terakhir tetap membuat kinerja sepekan saham CFIN positif, yakni naik 16,35 persen.
Dalam sebulan, saham CFIN masih mengawang tinggi 40,05 persen.
Sebelumnya, Clipan Finance memutuskan pembagian dividen sebesar Rp100 per saham, atau total sebesar Rp398,45 miliar.
Ini merupakan dividen pertama CFIN sejak 1 dekade yang lalu. Diketahui, CFIN terakhir kali membagikan dividen untuk tahun buku 2012, yang dibayarkan pada 26 Juli 2013.
Jumlah pembagian dividen CFIN setara 128 persen dari laba bersih CFIN tahun buku 2022 sebesar Rp310,72 miliar. Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Kamis (22/6/2023).
Kebijakan dividen ini tak terlepas dari performa bottom line CFIN. Sepanjang tahun 2022, laba perseroan meroket 571,10 persen year-on-year, dibandingkan 2021 senilai Rp46,30 miliar.
Pendapatan CFIN juga tumbuh 2,04 persen menjadi Rp1,50 triliun pada 2022, dari tahun 2021 senilai Rp1,43 triliun.
CFIN sendiri akan membagikan dividen tunai pada 25 Juli mendatang.
Selain CFIN, saham properti PT Intiland Development Tbk (DILD) juga merosot 6,73 persen hari ini, membuat kinerja saham tersebut minus 8,76 persen dalam sepekan.
Setali tiga uang, saham perkebunan sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) dan emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR) juga terkena aksi ambil untung, masing-masing minus 5,18 persen dan 4,97 persen.
Saham emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), yang menjadi buah bibir kalangan pelaku pasar berkat kenaikan luar biasa pekan lalu, juga terkena tekanan jual yang besar. Saham GJTL turun 4,48 persen hari ini. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sebelumnya, Lo Kheng Hong dilaporkan telah melego sebagian kepemilikan sahamnya di GJTL.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, pada Senin (10/7), jumlah saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong di GJTL berkurang sebanyak 4,87 juta saham.
Saat ini, LKH memiliki 175.127.400 saham, setara dengan 5,03 persen dari total saham GJTL.
Sebelumnya, pada 7 Juli, Lo Kheng Hong masih menguasai 180.001.000 saham, atau 5,17 persen dari total saham.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada penjelasan resmi mengenai alasan di balik aksi penjualan saham oleh investor yang kerap disapa Warren Buffett asal Indonesia tersebut.
Lo Kheng Hong sendiri melepas saham GJTL miliknya di tengah saham tersebut sedang terbang tinggi belakangan. Pekan lalu, saham GJTL reli 4 hari beruntun.
Sebelumnya, Gajah Tunggal menorehkan laporan keuangan (lapkeu) per kuartal I 2023 yang positif.
Laba bersih perusahaan meningkat 271,70 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp265,69 miliar.
Ini seiring pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh 5,22 persen yoy menjadi Rp4,44 triliun selama 3 bulan pertama 2023 di tengah beban pokok penjualan yang dapat ditekan hingga minus 0,53% yoy menjadi Rp3,56 triliun.
Dalam paparan publik, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, manajemen menyebut, target penjualan sampai dengan akhir 2023 diperkirakan akan mengalami kenaikan 10 – 15% dibanding tahun lalu.
“[Ini] mengingat pasar ekspor masih belum stabil seperti di Amerika Serikat yang mengalami resesi,” kata manajemen GJTL, dikutip IDXChannel, Selasa (4/7). (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.