MARKET NEWS

Usai Serangan Hindenburg, Harta Gautam Adani Kembali Tembus USD100 Miliar

TIM RISET IDX CHANNEL 08/02/2024 09:04 WIB

Kekayaan taipan India Gautam Adani kembali menembus USD100 miliar atau setara dengan Rp1.562,90 triliun (asumsi kurs Rp15.629 per USD).

Usai Serangan Hindenburg, Harta Gautam Adani Kembali Tembus USD100 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kekayaan taipan India Gautam Adani kembali menembus USD100 miliar atau setara dengan Rp1.562,90 triliun (asumsi kurs Rp15.629 per USD) setelah serangan short-seller Hindenburg Research.

Melansir Bloomberg, Rabu (7/2/2024), pengusaha kaya asal India tersebut telah memperoleh kembali sebagian besar kekayaannya setelah laporan tajam dari Hindenburg Research yang menyebabkan perusahaan tersebut anjlok di awal 2023.

Pada Rabu, kekayaan bersih Adani naik USD2,7 miliar menjadi USD100,7 miliar, tertinggi sejak Hindenburg Research menuduh Grup Adani miliknya melakukan manipulasi pasar dan penipuan. Belakangan, tuduhan tersebut dibantah oleh Grup Adani.

Saham Adani Enterprises Ltd. mencatatkan reli delapan hari beruntun hingga Rabu menyusul laporan keuangan minggu lalu yang menunjukkan lonjakan laba sebesar 130 persen.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Adani sekarang menjadi orang terkaya ke-12 di dunia, hanya satu tingkat di belakang rekan senegaranya, Mukesh Ambani.

Meskipun kekayaan Ambani mencapai rekor tertinggi awal bulan ini, kekayaan Adani masih sekitar USD50 miliar di bawah level puncaknya pada 2022 lalu.

Sebelumnya, kekayaan Adani merosot lebih dari USD80 miliar (Rp1.250,32 triliun) pada bulan setelah laporan tersebut, mencapai titik terendah USD37,7 miliar (Rp589,21 triliun).

Grup konglomeratnya, yang pernah kehilangan nilai pasar lebih dari USD150 miliar, menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mampu menarik kembali investor dan pemberi pinjaman, membayar utang, dan meredakan kekhawatiran regulasi.

GQG Partners LLC milik Rajiv Jain menggelontorkan sekitar USD4 miliar ke perusahaan-perusahaan Grup Adani tahun lalu.

Sementara Otoritas Investasi Qatar (Qatar Investment Authority) menginvestasikan hampir USD500 juta dan TotalEnergies SE bertaruh $300 juta pada usaha patungan dengan Adani Green Energy Ltd.

Awal pekan ini, sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan Adani Green sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan sekitar USD500 juta melalui obligasi berdenominasi dolar AS dalam penerbitan surat utang luar negeri pertamanya sejak laporan Hindenburg.

Pada Januari, Mahkamah Agung India memerintahkan regulator pasar modal lokal untuk menyelesaikan penyelidikan terhadap grup tersebut dalam waktu tiga bulan dan mengatakan tidak diperlukan penyelidikan lagi, yang pada gilirannya membantu mengerek saham Adani Enterprises.

Pemulihan Grup Adani terjadi ketika investor global semakin fokus pada negara tersebut, sehingga turut menjadi katalis positif untuk saham tersebut. Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley termasuk di antara bank-bank yang mendukung India sebagai tujuan investasi utama untuk dekade berikutnya.

Gurita bisnis Adani telah berkembang mencakup segala hal, mulai dari bandara hingga pusat data, media, dan energi ramah lingkungan, dengan fokus pada bidang-bidang yang dianggap penting oleh Perdana Menteri Narendra Modi untuk mencapai tujuan ekonomi jangka panjang India. (ADF)

SHARE