Usai Stock Split, Saham BBCA Dijual Rp7.320
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah resmi melakukan stock split sahamnya dengan rasio 1:5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru).
IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah resmi melakukan stock split sahamnya dengan rasio 1:5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru). Usai aksi tersebut dilakukan, dalam pebukaan perdagangan hari ini, harga saham BBCA dijual disekitar Rp7.320.
Seperti diketahui, aksi korporasi stock split ini sebelumnya telah disetujui dengan rasio 1 : 5 (1 saham dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA sebelum stock split adalah Rp62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split menjadi sebesar Rp12,5.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dengan harga baru yang mulai diperdagangkan hari ini, perseroan berharap harga saham BCA menjadi relatif terjangkau dan mendapat sambutan positif dari investor, terutama investor pemula yang saat ini aktif berinvestasi di pasar modal.
“Perseroan berkomitmen untuk selalu menjaga soliditas fundamental BCA melalui pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan, sehingga memberikan nilai tambah kepada segenap pemegang saham,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (13/10/2021).
Sesuai dengan jadwal, Selasa (12/10/2021) kemarin merupakan hari bursa terakhir saham BBCA diperdagangkan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Selanjutnya, harga saham BBCA dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan pada pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari ini.
Sebagai informasi, harga saham BBCA pada saat ini berkisar Rp7.320 per saham, atau setara dengan Rp36.600 per saham sebelum stock split.
Kemudian saham dengan nilai nominal baru hasil stock split akan didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021.
Keputusan Perseroan untuk melakukan pemecahan harga saham tersebut didasarkan pada perkembangan pasar modal saat ini, terutama dengan tingginya minat investor ritel termasuk para investor muda untuk berinvestasi di pasar modal. Perseroan berharap aksi korporasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pasar modal dalam negeri. (RAMA)