MARKET NEWS

Usai Tesla Pilih Nikel Australia, Ketua Perhapi: Iklim Investasi di Indonesia Berubah

Shifa Nurhaliza 02/08/2021 13:39 WIB

Tesla Inc. bekerjasama dengan BHP Australia untuk pengadaan nikelnya pada 22 Juli 2021 lalu.

Ilustrasi cadangan Nikel di Indonesia

IDXChannel – Tesla Inc. bekerjasama dengan BHP Australia untuk pengadaan nikelnya pada 22 Juli 2021 lalu. Padahal Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Keputusan ini diambil atas pertimbangan program ESG atau Environmental Social Governance.

Ketua umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli menyebutkan, iklim investasi khususnya di dunia pertambangan Indonesia telah mengalami perubahan. Hal ini dibuktikan dengan revisi Undang-Undang Minerba No. 3 Tahun 2020 yang diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan perlindungan lingkungan di Indonesia.

“Revisi Undang-Undang tersebut hanyalah salah satu parameter dari banyaknya parameter investasi. Parameter lainnya seperti birokrasi urusan perizinan, karena pertambangan menyangkut banyak kementerian lain,” ungkapnya dalam program Market Review IDX Channel, Senin (2/8/2021).

Sementara itu, dari pemerintah mengaku sudah berulang kali memangkas birokrasi, dari proses yang lama menjadi lebih singkat. Namun hal ini dirasa masih kurang pada sektor pertambangan.

“Sudah ada perbaikan, namun masih perlu perbaikan lebih lanjut. Karena kita juga berpengalaman dalam pengurusan tersebut, masih terasa lama dan bertele-tele,” ujar Rizal.

Pemerintah diharapkan untuk melakukan perbaikan lebih lanjut pada birokrasi sektor pertambangan. Komoditas nikel dinilai membutuhkan waktu lebih lama karena merupakan sektor kritikal atau strategis. (NDA)

SHARE