MARKET NEWS

Utang Garuda (GIAA) Susut 50 Persen Jadi Rp76,83 Triliun usai Restrukturisasi

Suparjo Ramalan 02/04/2024 07:13 WIB

Garuda Indonesia (GIAA) mencatat penurunan utang sebesar 50 persen menjadi USD4,79 miliar atau setara Rp 76,38 triliun setelah restrukturisasi keuangan.

Utang Garuda (GIAA) Susut 50 Persen Jadi Rp76,83 Triliun usai Restrukturisasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatat penurunan utang sebesar 50 persen menjadi USD4,79 miliar atau setara Rp 76,38 triliun setelah restrukturisasi keuangan sejak 2021 lalu.

“Atas penurunan nilai utang hingga 50 persen yakni dari nilai utang yang sebelumnya USS10,9 miliar menjadi USD4,79 miliar,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (1/4/2024). 

Dia mengatakan restrukturisasi utang mampu membawa perbaikan terhadap struktur keuangan, terutama setelah perusahaan menerima persetujuan damai alias homologasi dari kreditur pada 2022 lalu.

Menurut Irfan, perseroan terus melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran utang melalui sejumlah skema, di antaranya pelunasan bertahap melalui arus kas operasional, melakukan konversi utang menjadi ekuitas baru, surat utang baru.

Lalu, tagihan utang lokal dan sukuk baru, konversi utang jangka panjang untuk kreditur Bank, BUMN dan anak perusahaan, serta melakukan pelunasan sebagian surat utang baru dan sukuk baru melalui tender offer.

“Kami tentunya berharap upaya pembayaran utang secara bertahap sesuai perjanjian perdamaian yang telah disepakati. Lalu, langkah akselerasi kinerja perusahaan yang dioptimalkan ini mampu mewujudkan fokus Garuda Indonesia sebagai bisnis yang sehat,” paparnya. 

Meskipun, Irfan tidak memungkiri proses pemulihan ini membutuhkan waktu tidak sebentar, di tengah berbagai tantangan yang perlu dihadapi secara strategis oleh maskapai penerbangan nasional itu. 

Menurutnya, aksi strategis atas pemulihan kinerja pasca restrukturisasi utang yang dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh, diharapkan semakin memperkokoh landasan bisnis entitas Garuda Indonesia secara grup.

“Untuk fokus dalam mengoptimalkan pendapatan usaha serta upaya pembukuan laba kinerja perusahaan secara berkelanjutan,” ucap Irfan.

(FRI)

SHARE