MARKET NEWS

Vale Revisi Target Produksi Nikel Matte Jadi 73.700 ton di 2020

Shifa Nurhaliza 26/08/2020 15:45 WIB

Perseroan mencatat produksi sebesar 18.701 metrik ton (t) nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte sebesar 19.887 t setara dengan penjualan USD185,7 juta.

Vale Revisi Target Produksi Nikel Matte Jadi 73.700 ton di 2020. (Foto : Vale Indonesia)

IDXChannel - Dalam acara Public Expose LIVE 2020, Rabu (26/8/2020), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan capaian kinerja keuangan perseroan yang belum diaudit untuk triwulan kedua 2020 (2T20). Perseroan mencatat produksi sebesar 18.701 metrik ton (t) nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte sebesar 19.887 t setara dengan penjualan sebesar USD185,7 juta pada 2T20.

Grup merevisi target produksi nikel dalam matte sepanjang 2020 dari sebelumnya sekitar 71.000 ton menjadi sebesar 73.700 ton, 4% lebih tinggi dibandingkan produksi di 2019.

“Kenaikan ini disebabkan oleh penundaan rebuild tanur listrik 4 yang semula dijadwalkan pada triwulan keempat tahun 2020 menjadi triwulan kedua tahun 2021,” kata Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.

Kemudian, untuk produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte pada 2T20 masing-masing sekitar 6% dan 19% lebih tinggi dibandingkan volume produksi dan pengiriman yang direalisasikan pada 1T20. Sementara itu, produksi dan pengiriman pada 1H20 masing-masing sebesar 18% dan 19% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pengiriman pada 1H19.

Meskipun harga rata-rata realisasi nikel lebih rendah pada 2T20, sekitar 11% lebih rendah dibandingkan pada 1T20, namun pengiriman volume nikel matte yang lebih tinggi pada 2T20 menunjukkan penjualan naik 6% dari 1T20.

“Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada 2020. Kami menghargai kerja keras seluruh karyawan di PT Vale untuk mencapai hasil yang baik pada triwulan ini, meskipun harus fokus mengantisipasi kemungkinan dampak COVID-19 pada operasi kami.” ungkap Nico Kanter.

Sejatinya, perseroan telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi perusahaan. PT Vale juga mencatat EBITDA sebesar USD59,4 juta pada 2T20, lebih tinggi sedikit dibandingkan pada 1T20 sebesar USD54,9 juta, terutama didorong oleh penjualan yang lebih tinggi.

Sementara itu kas dan setara kas Grup turun sedikit menjadi USD288,7 juta pada 30 Juni 2020, dari sebelumnya USD292,8 juta pada 31 Maret 2020, terutama disebabkan oleh penerimaan yang lebih rendah dari para pelanggan akibat penurunan harga nikel pada 2T20, diimbangi dengan penurunan harga bahan bakar.

PT Vale juga menegaskan akan terus melakukan kontrol yang hati-hati atas pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas. Perseroan sejatinya telah mengeluarkan sekitar USD44,3 juta untuk belanja modal pada triwulan ini, naik dari sebelumnya USD33,0 juta pada 1T20.

Sekadar diketahui, pada 19 Juni 2020, PT Vale diberitahu oleh para pemegang sahamnya, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd, bahwa mereka telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk penjualan 20% saham di PT Vale kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), sesuai dengan kewajiban divestasi PT Vale berdasarkan Kontrak Karya tanggal 15 Januari 1996 dengan Pemerintah Indonesia. (*)

SHARE