MARKET NEWS

Valuasi Dinilai Murah, Analis Jadikan BBCA Saham Pilihan di Sektor Perbankan

Aldo Fernando 14/10/2025 07:12 WIB

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tengah mengalami koreksi membuat valuasinya dinilai semakin menarik.

Valuasi Dinilai Murah, Analis Jadikan BBCA Saham Pilihan di Sektor Perbankan. (Foto: BCA)

IDXChannel – Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang tengah mengalami koreksi membuat valuasinya dinilai semakin menarik. Kondisi ini mendorong sejumlah analis pasar modal menjadikan BBCA sebagai salah satu saham unggulan di sektor perbankan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan Senin (13/10/2025), saham BBCA turun 1,01 persen ke level Rp7.325 per saham. Dengan harga tersebut, BBCA diperdagangkan pada rasio price-to book value (PBV) 3,45 kali. Angka tersebut lebih rendah dari performa historisnya yang cenderung berada di atas PBV 4 kali.

Kapitalisasi pasar BBCA kini turun ke bawah Rp1.000 triliun, mendekati titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Meski demikian, valuasi yang semakin murah di tengah kinerja positif dinilai sejumlah analis sebagai peluang masuk bagi investor ke sektor perbankan di BEI.

Selain faktor valuasi, pelaku pasar juga mencermati pelemahan nilai tukar rupiah serta potensi kenaikan suku bunga deposito valas. Aspek lain yang ikut diawasi adalah kondisi likuiditas dan kualitas aset perbankan nasional.

“Di tengah likuiditas yang mulai membaik, kami mempertahankan peringkat Netral pada sektor ini dengan BBCA sebagai pilihan saham jangka panjang kami karena kami tetap berhati-hati terhadap kualitas aset,” tulis riset BRI Danareksa Sekuritas dalam laporan terbarunya.

Aspek lain yang juga diperhatikan pelaku pasar adalah terkait dengan penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Samuel Sekuritas dalam risetnya menilai bahwa pemangkasan suku bunga BI sebesar 50 bps dalam sebulan terakhir, disertai pelonggaran likuiditas, menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kredit dalam jangka pendek hingga menengah. Dampak ini terutama dirasakan pada segmen korporasi dan UMKM, di mana suku bunga pinjaman yang lebih rendah berpotensi mendorong permintaan refinancing.

Meski demikian, sejumlah tantangan struktural masih membayangi, seperti lemahnya permintaan kredit, sikap hati-hati dari kalangan peminjam, serta potensi peningkatan provisi ke depan.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi memberikan rekomendasi Netral untuk sektor perbankan, namun menetapkan BBCA sebagai saham pilihan utama.

“Di dalam sektor ini, BBCA tetap menjadi pilihan utama kami, didukung oleh biaya modal (CoC) yang rendah sebesar 0,5 persen (Sektor: 1,6 persen), jaringan CASA terdepan, dan ROE tertinggi sebesar 25,2 persen (Sektor: 18,4 persen),” demikian tulis riset tersebut.

Di tengah berbagai tantangan ekonomi, analis tetap optimistis terhadap kinerja BBCA. Keyakinan ini semakin diperkuat oleh valuasi saham yang kini dinilai sudah murah. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE