Wahana Inti (NASI) Incar Pertumbuhan Laba hingga 618 Persen di 2024
Dari segi penjualan, NASI berharap adanya pertumbuhan sekitar 10 persen dari realisasi 2023 sebesar Rp79 miliar menjadi Rp87 miliar pada akhir tahun nanti.
IDXChannel - PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) optimistis kinerja di 2024 bakal moncer seiring dengan kondusifnya pasar dan tren permintaan yang terus menanjak sejalan dengan pertumbuhan populasi di masyarakat.
Menanjaknya permintaan tersebut terutama diklaim terjadi untuk jenis beras khusus, sebagai imbas dari makin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
"Selama ini kami menjual beras medium dan khusus dengan porsi 50:50. Merek dagang antara lain Dua Tani, Baroma, Hideaki, Kiyoshi, Yonggi, dan Taeyangssal. Produk perseroan dipasarkan lewat pasar modern, general trade, hotel restoran dan kace (horeka), distributor daerah dan online, serta individu," ujar Direktur Utama NASI, Piero Mustafa, dalam keterangan resminya.
Dengan tren pertumbuhan permintaan yang secara konsisten telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, menurut Piero, pihaknya pun tak ragu untuk memasang target tinggi untuk kinerja perseroan di tahun ini.
Dari segi penjualan, misalnya, NASI berharap adanya pertumbuhan sekitar 10 persen dari realisasi 2023 sebesar Rp79 miliar menjadi Rp87 miliar pada akhir tahun nanti.
Sedangkan dari segi laba bersih, porsi pertumbuhan bahkan ditarget mencapai 618 persen, dari semula Rp362 juta menjadi Rp2,6 miliar, untuk periode perbandingan yang sama.
"Perseroan akan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan menambah fokus yang lebih besar kepada segmen pelanggan dengan margin keuntungan yang lebih besar semisal restoran untuk memacu kinerja keuangan dan operasional," tutur Piero.
Kemudian, lanjut Piero, pihaknya juga akan melakukan penetrasi yang lebih luas dan dalam ke pasar tradisional (general trade), meningkatkan efisiensi di bagian produksi dan operasional, serta meningkatkan dan memperkuat praktik good corporate governance (GCG).
Tak hanya itu, NASI juga akan menerapkan sejumlah strategi untuk menggenjor kinerja keuangan, seperti memberikan pelayanan terbaik dengan upaya maksimal, melakukan kontrol kualitas bahan baku yang ketat, memaksimalkan penggunaan mesin berteknologi tinggi, mempertahankan penggunaan teknologi pengemasan modern.
"Selanjutnya, perseroan menyediakan produk beras dengan pilihan yang bervariasi, memperluas produk private label dan customized, memastikan semua produk beras memiliki izin jual dan izin edar, memperluas area pemasaran, memperluas kerja sama pertanian plasma," ungkap Piero.
Piero menambahkan, kendala dan tantangan yang dihadapi perseroan tahun 2024 adalah kendala siklis yang berulang setiap tahunnya, yaitu gejolak pasokan dan harga beras, peningkatan biaya operasional, khususnya biaya pengiriman (transportasi), serta kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) perseroan.
Sejalan dengan itu, Piero mengungkapkan, perseroan akan memonitor secara rutin dan ketat kondisi panen di berbagai sentra produksi padi dan pasokan beras di pasaran dan secara dini dan mengatur persediaan bahan baku beras untuk mengantisipasi kemungkinan kurang baik yang dapat terjadi.
"Perseroan juga akan melakukan pengaturan rute dan jadwal pengiriman supaya lebih efisien. Perseroan akan memberikan berbagai pelatihan yang tepat akan terus diberikan kepada karyawan secara berkelanjutan," tegas Piero. (TSA)