Wall Street Berakhir Hijau: Saham Teknologi Meroket, S&P Tembus 6.000
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat, 6 Juni 2025.
IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup lebih tinggi pada perdagangan Jumat, 6 Juni 2025. Ini terjadi setelah dirilisnya laporan ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan, sehingga meredakan kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi.
Dilansir dari laman Reuters, Sabtu (7/6/2025), Indeks S&P 500 ditutup di atas level 6.000 untuk pertama kalinya sejak 21 Februari. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi.
Kemudian, Dow Jones Industrial Average naik 442,88 poin (+1,05 persen) ke 42.762,62, S&P 500 naik 61,02 poin (+1,03 persen) ke 6.000,32, dan Nasdaq Composite menguat 231,50 poin (+1,20 persen) ke 19.529,95.
Sejumlah saham teknologi tercatat melonjak signifikan. Setelah anjlok hampir 15 persen pada Kamis akibat konflik terbuka antara Trump dan Elon Musk, saham Tesla (TSLA.O) naik 3,8 persen pada Jumat, memulihkan sebagian kerugiannya.
Saham perusahaan teknologi lainnya juga mencatatkan kinerja positif seperti Amazon (AMZN.O) naik 2,7 persen, dan Alphabet (GOOGL.O) naik 3,25 persen.
Data pekerjaan menunjukkan nonfarm payrolls meningkat sebanyak 139 ribu pekerjaan pada Mei 2025, melampaui ekspektasi analis Reuters yang memperkirakan kenaikan sebesar 130 ribu pekerjaan. Meskipun angka April direvisi turun menjadi 147 ribu, tingkat pengangguran tetap stabil di 4,2 persen, sesuai ekspektasi pasar.
Lebih lanjut, pelaku pasar pun memperkirakan Federal Reserve tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga. Konsensus terkini menunjukkan pemangkasan suku bunga pertama kemungkinan baru terjadi pada September, dengan satu kali pemotongan tambahan hingga akhir tahun.
"Kami memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga dalam pertemuan bulan ini dan akan menunggu data pasar tenaga kerja yang melemah sebelum melanjutkan siklus pelonggaran," ujar Lindsay Rosner dari Goldman Sachs Asset Management.
Sentimen positif lainnya datang dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan tiga pejabat kabinet AS akan bertemu dengan perwakilan China di London pada 9 Juni 2025 untuk membahas kemungkinan kesepakatan dagang.
(Dhera Arizona)