Wall Street Berakhir Menguat, S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Massa
Dow Jones Industrial Average melemah 63,31 poin atau 0,14 persen menjadi 46.694,97, S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36 persen ke level 6.740,28
IDXChannel – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (6/10/2025) waktu setempat, dengan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan ini didorong lonjakan saham Advanced Micro Devices (AMD) setelah perusahaan tersebut mengumumkan kerja sama strategis dengan OpenAI, yang memicu reli di sektor teknologi dan menutupi kekhawatiran atas berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown).
Mengutip Investing, Dow Jones Industrial Average melemah 63,31 poin atau 0,14 persen menjadi 46.694,97, S&P 500 naik 24,49 poin atau 0,36 persen ke level 6.740,28, dan Nasdaq Composite menguat 161,16 poin atau 0,71 persen ke posisi 22.941,67.
Dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, sektor consumer discretionary memimpin penguatan, sedangkan sektor real estate mencatatkan penurunan paling tajam.
Pasar kini bersiap menyambut musim laporan keuangan kuartal III yang akan dimulai pekan depan, dengan sejumlah bank besar AS dijadwalkan merilis kinerja keuangannya.
Berdasarkan data LSEG, analis memperkirakan pertumbuhan laba agregat S&P 500 sebesar 8,8 persen secara tahunan untuk periode Juli–September, meningkat 0,8 poin persentase dibandingkan proyeksi pada awal kuartal.
Di sisi lain, penutupan sebagian pemerintahan AS menyebabkan penundaan sejumlah rilis data ekonomi penting, termasuk laporan nonfarm payrolls yang sangat dinanti pasar.
Kondisi ini membuat pelaku pasar lebih banyak mengandalkan data dari sektor swasta, seperti laporan ketenagakerjaan dan aktivitas bisnis, yang menurut analis Vital Knowledge menunjukkan “awan gelap ekonomi” dan tekanan inflasi yang masih tinggi.
Absennya data resmi tersebut menambah ketidakpastian menjelang keputusan suku bunga terbaru oleh Federal Reserve pada Oktober mendatang.
Meskipun demikian, berdasarkan alat pemantau CME FedWatch Tool, pelaku pasar masih memperkirakan bank sentral akan melanjutkan tren penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Sementara itu, kebuntuan politik di Washington belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Partai Republik dan Demokrat masih berselisih soal kebijakan jaminan kesehatan dalam rancangan anggaran.
Seorang pejabat Gedung Putih memperingatkan bahwa gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai federal bisa dimulai apabila Presiden Donald Trump menilai negosiasi dengan Demokrat “tidak menghasilkan kemajuan apa pun.”
(kunthi fahmar sandy)