MARKET NEWS

Wall Street Berakhir Merah Imbas Tarif Baru Trump dan Melemahnya Data Tenaga Kerja AS

Dhera Arizona Pratiwi 02/08/2025 06:55 WIB

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup merosot pada penutupan perdagangan Jumat (1/8/2025) waktu setempat.

Wall Street Berakhir Merah Imbas Tarif Baru Trump dan Melemahnya Data Tenaga Kerja AS. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup merosot pada penutupan perdagangan Jumat (1/8/2025) waktu setempat. S&P mengalami penurunan persentase harian terbesar dalam lebih dari dua bulan.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (2/8/2025), penurunan indeks terjadi imbas tarif baru AS terhadap puluhan mitra dagang dan laporan ketenagakerjaan yang secara mengejutkan lemah, sehingga memicu tekanan jual.

Dow Jones Industrial Average turun 542,40 poin atau 1,23 persen menjadi 43.588,58, S&P 500 merosot 101,38 poin atau 1,60 persen menjadi 6.238,01, dan Nasdaq Composite tergelincir 472,32 poin atau 2,24 persen menjadi 20.650,13.

S&P 500 mencatat penurunan persentase harian terbesar sejak 21 Mei 2025, sementara Nasdaq mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak 21 April 2025.

Sepanjang perdagangan pekan ini, S&P 500 turun 2,36 persen, Nasdaq turun 2,17 persen, dan Dow Jones turun 2,92 persen.

Hanya beberapa jam sebelum batas waktu penerapan tarif pada Jumat, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan bea masuk atas impor AS dari berbagai negara, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, dalam putaran pungutan terbarunya ketika negara-negara berusaha mencari cara untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Data yang semakin menekan kepercayaan terhadap kondisi ekonomi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada Juli. Sementara laporan bulan sebelumnya direvisi turun tajam, menunjukkan pasar tenaga kerja mungkin mulai terguncang.

Laporan tersebut secara signifikan meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2025.

"Tahun lalu, The Fed melakukan kesalahan dengan tidak memangkas suku bunga pada bulan Juli sehingga mereka melakukan pemangkasan suku bunga untuk mengejar ketertinggalan pada pertemuan berikutnya. Mereka kemungkinan harus melakukan hal yang sama tahun ini," ujar Kepala Ekonom Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Brian Jacobsen.

(Dhera Arizona)

>

SHARE